Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mencatat total ada 20 unit rumah warga yang rusak akibat bencana alam sepanjang Kamis, (13/3) sore hingga malam kemarin.
"Ada 20 unit rumah warga yang rusak di dua kecamatan akibat angin kencang," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar, Jumat (14/3/2025).
Aah menjelaskan, ke-20 rumah yang rusak dengan sebaran 14 rumah di Desa Rancabango, Tarogong Kaler, 4 rumah di Desa Mekargalih, dan 2 rumah di Desa Sukagalih, Tarogong Kidul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mayoritas mengalami kerusakan ringan dan sedang. Tidak ada korban jiwa," ungkap Aah.
Dari 20 unit rumah warga yang rusak karena bencana itu, 16 di antaranya rusak di bagian atap usai disapu angin kencang. 3 rumah tertimpa pohon tumbang, 1 lainnya rusak tersambar petir yang mengenai jaringan listrik.
Sepanjang Kamis kemarin, total ada 3 kejadian bencana berbeda. Yakni angin kencang yang terjadi di Desa Rancabango Tarogong Kaler dan Desa Sukagalih Tarogong Kidul. Bencana pohon tumbang di Jalan Raya Samarang, Cireungit, Tarogong Kidul, serta longsor di kawasan Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan.
Longsor terjadi sekitar jam 19.15 WIB di Jalan Raya Nasional Limbangan-Malangbong, Desa Cijolang, Limbangan. Longsor berasal dari tebing di pinggir jalan, yang tiba-tiba longsor usai didera hujan deras.
Akibat dari longsor tersebut arus lalu lintas di Jalan Raya Limbangan-Malangbong sempat tersendat karena jalanan tertutup material longsor. "Beberapa waktu kemudian material longsor berhasil cepat dievakuasi oleh petugas gabungan sehingga arus lalin kembali normal," ungkap Aah.
Aah mengimbau masyarakat untuk hati-hati, namun tetap waspada. Mengingat, saat ini hujan deras terus terjadi hampir di seluruh wilayah di Garut.
(orb/orb)