Nenek di China Tak Nafsu Makan 2 Bulan, Ternyata...

Kabar Internasional

Nenek di China Tak Nafsu Makan 2 Bulan, Ternyata...

Averus Kautsar - detikJabar
Rabu, 12 Mar 2025 12:30 WIB
Asian doctor and an assistant in the operating room for surgical venous vascular surgery clinic in hospital.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb)
Jakarta -

Seorang nenek di China mengalami hal buruk selama dua bulan terakhir. Tak punya nafsu makan hingga kesehatan menurun. Setelah diusut, ternyata ada sesuatu dalam perutnya.

Melansir detikHealth, apa yang dialami nenek berusia 75 tahun tersebut berumla setelah ia mengalami masalah tidur, nafsu makan yang buruk dan mengalami pusing.

Nenek yang berprofesi sebagai petani itu pun kemudian mendatangi rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya. Serangkaian pemeriksaan medis dilakukan termasuk melakukan tes terhadap tubuh nenek tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pengecekan, nenek itu mengalami anemia berat. Namun meski sudah diberi obat, kondisi nenek tak kunjung membaik.

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan lainnya. Ternyata hasil tes ditemukan adanya telur cacing tambang dalam tubuh nenek tersebut.

ADVERTISEMENT

Cacing bernama necator americanus tersebut merupakan spesies yang memang dapat menyebabkan anemia berat. Parasit itu memakan darah di usus yang akhirnya menyebabkan kekurangan zat besi parah.

Dokter dari Central South University di Hunan mengungkap penyebab cacing di tubuh si nenek. Menurut dokter, kemungkinan besar nenek itu terpapar dari tanah saat bekerja sebagai petani.

"Meskipun infeksi cacing tambang jarang terjadi di Tiongkok, infeksi ini tetap menjadi perhatian di daerah pedesaan, di mana prevalensi infeksi tersebut mungkin masih diremehkan," tulis mereka dalam jurnal tersebut.

Dokter memberi resep lain kepada nenek tersebut berupa tablet albendazole untuk infeksi cacing yang dialaminya. Selain itu, nenek itu juga mendapatkan transfusi darah untuk meningkatkan kadar hemoglobinnya.

Perawatan yang dijalani pun berbuah manis. Gejala yang sebelumnya dirasakan perlahan menghilang. Begitu pun penyakit anemianya yang sembuh.

Artikel ini sudah tayang di detikHealth




(avk/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads