SDN Bojong Tugu Sukabumi Hancur, Dinding Runtuh Tersapu Banjir

SDN Bojong Tugu Sukabumi Hancur, Dinding Runtuh Tersapu Banjir

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 11 Mar 2025 11:16 WIB
Kondisi SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi usai diterjang banjir
Kondisi SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi usai diterjang banjir (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Tidak ada lagi tawa anak-anak di halaman SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi. Tidak ada juga suara bel sekolah yang biasanya menggema di antara deretan ruang-ruang kelas. Yang tersisa hanya puing-puing dan genangan lumpur, jejak dari bencana yang datang tanpa peringatan pada Kamis (6/3/2025).

Bangunan sekolah yang dulunya berdiri kokoh kini nyaris tak berbentuk. Dinding-dinding yang menopang ruang kelas ambruk, menyisakan lubang besar menganga. Ruang kepala sekolah dan ruang guru porak poranda, pembatas antar kelas runtuh. Di kelas 5 dan 6, kehancuran lebih parah lagi, struktur bangunan sudah tak lagi bisa dipertahankan.

"Kerusakan hampir 95 persen," ujar Kepala SDN Bojong Tugu, Iis Aisyah Citra Dewi, dengan wajah letih kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang paling fatal itu di kelas 5 dan 6, sudah tidak bisa digunakan lagi. Ruang kepala sekolah, ruang guru, kelas 1 dan 2, dinding pembatasnya jebol. Kelas 3 dan 4 juga mengalami kerusakan parah, dindingnya jebol semua. Ini tidak bisa dipakai untuk pembelajaran," sambung Iis.

Kamis (6/3) malam itu, bencana datang tiba-tiba tanda-tanda hanya dari hujan deras yang terus mengguyur kawasan itu. Ketika air yang diduga berasal dari luapan Sungai Cibojong tiba-tiba datang, semuanya terjadi begitu cepat.

ADVERTISEMENT

"Karena kejadiannya malam, tidak ada pembelajaran dan orang. Tidak ada yang engeuh ke situ karena musibah datang tiba-tiba. Arsip dan semuanya hilang, hancur, basah," lanjut Iis.

Kondisi SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi usai diterjang banjirKondisi SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi usai diterjang banjir Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Pantauan detikJabar, di dalam kelas pemandangan mengenaskan menghampar. Lantai tertutup lumpur, bercampur dengan kertas-kertas yang sudah sobek dan menempel satu sama lain.

Buku ajar, dokumen administrasi, dan catatan harian murid kini tak lebih dari onggokan kertas basah. Hanya sedikit yang mungkin bisa diselamatkan, selebihnya musnah bersama harapan untuk bisa kembali digunakan.

Di halaman sekolah, suasananya tak jauh berbeda. Meja dan kursi yang seharusnya tertata rapi di dalam kelas kini berserakan di tengah lumpur. Beberapa masih dalam keadaan utuh, tapi banyak yang sudah patah, tak lagi bisa digunakan.

"Bangku sekolah hanya beberapa unit saja yang tersedia dan tersisa, sebagiannya terbawa banjir," kata Iis.

Di tengah kehancuran ini, beberapa warga dan relawan tampak bergerak, mencoba mengangkat lumpur dari lantai kelas yang masih berdiri. Mengenakan sepatu bot karet, mereka menyapu lantai, menyingkirkan sisa-sisa lumpur yang mengering di dinding. Hiasan dinding kelas yang dulu berwarna-warni kini penuh bercak cokelat, beberapa masih tergantung dengan kertas yang sudah sobek.

Kondisi SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi usai diterjang banjirKondisi SDN Bojong Tugu, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Selasa (11/3/2025) pagi usai diterjang banjir Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Kapolsek Lengkong, AKP Bayu Sunarti, turut memantau kondisi sekolah yang terdampak. "Empat dinding ruang kelas jebol, tiga dinding penyekat kelas ambruk, rumah penjaga sekolah hancur, serta meja, kursi, dan mebeler murid serta guru ikut rusak," ujarnya.

Lorong di antara dua bangunan sekolah kini penuh dengan tumpukan kursi dan meja yang berserakan. Sebagian besar sudah tidak bisa diperbaiki. Pohon-pohon di sekitar sekolah terlihat miring, beberapa bahkan tercabut akarnya akibat tanah yang tergerus air.

Hingga hari ini, belum ada kepastian kapan anak-anak bisa kembali belajar di tempat ini. Kegiatan belajar-mengajar lumpuh total, sementara pihak sekolah hanya bisa berharap ada langkah cepat dari pemerintah.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads