Banjir di Dayeuhkolot Lumpuhkan Aktivitas Warga, Bantuan Belum Datang

Banjir di Dayeuhkolot Lumpuhkan Aktivitas Warga, Bantuan Belum Datang

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 08 Mar 2025 13:44 WIB
Kondisi banjir Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Sabtu (8/3/2025)
Kondisi banjir Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Sabtu (8/3/2025) (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Banjir merendam permukiman padat di Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, pada Sabtu (8/3/2025). Warga kesulitan beraktivitas dan hanya bisa menggunakan perahu sebagai alat transportasi.

Pantauan detikJabar di lokasi, banjir mencapai kedalaman 1,5 meter, menyebabkan seluruh wilayah permukiman terendam. Tidak terlihat warga yang berjalan kaki menembus banjir. Sebagian besar memilih bertahan di rumah dengan lantai dua, sementara mereka yang tidak memiliki lantai atas terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau saudara.

Warga Kesulitan Mengungsi, Bantuan Belum Datang
Ketua RW 01, Yomi Triadiansyah (42), mengungkapkan bahwa pemerintah setempat telah melakukan peninjauan ke lokasi, tetapi hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bantuan, sampai sekarang belum ada sama sekali," ujar Yomi kepada awak media, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, fasilitas pengungsian yang tersedia juga tidak memadai. Saat ini, warga hanya bisa mengungsi di sebuah bale berukuran kecil yang kurang layak untuk dihuni.

ADVERTISEMENT

"Ada pengungsian di Bale, tapi memang tidak layak. Tapi kemarin ada mungkin 10 KK atau kurang lebih di jumlah jiwa 20 sampai 30 orang memang dipaksakan sama kami untuk mengungsi di Bale, dengan kondisi tapi memang masih terbuka," katanya.

Kondisi banjir Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Sabtu (8/3/2025)Kondisi banjir Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Sabtu (8/3/2025) Foto: Yuga Hassani

Banjir Datang Saat Waktu Berbuka, Warga Panik

Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, menyebabkan Sungai Cikapundung meluap. Air bah datang tepat saat waktu berbuka puasa, membuat warga panik dan harus menyelamatkan diri serta barang berharga mereka.

"Wah, memang kaget. Kebetulan kemarin kondisinya begitu adzan magrib, kita mungkin baru juga berbuka minum, tiba-tiba air langsung deras datang. Akhirnya buka puasa yang dinanti-nanti jadi buyar juga," ucapnya.

Kesulitan tidak berhenti di situ. Banyak warga akhirnya tidak bisa sahur karena dapur mereka terendam banjir, sehingga tidak bisa memasak maupun membeli makanan.

"Kebetulan saya pribadi pun dan beberapa tetangga banyak yang tidak sahur, karena si dapurnya memang terendam. Jadi aktivitas sahur tadi subuh tuh mungkin banyak juga yang tidak melaksanakan sahur," kata Yomi.

Kondisi banjir Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Sabtu (8/3/2025)Kondisi banjir Kampung Babakan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Sabtu (8/3/2025) Foto: Yuga Hassani

Harapan Warga: Pemerintah Harus Cari Solusi Jangka Panjang

Yomi berharap pemerintah segera mencari solusi jangka panjang agar banjir tahunan di Dayeuhkolot bisa diminimalkan.

"Harapan saya di sini pengennya memang ada solusi terbaik untuk mengatasi banjir. Minimal tiap tahun kalau banjir, memang kita pun tidak mengharapkan banjir langsung hilang, tidak ada lagi banjir di sini. Tapi setidaknya tiap tahun bisa mengurangi debitnya, debitnya agak turun," bebernya.

Ia juga menekankan perlunya perhatian lebih dari pihak terkait yang memiliki anggaran untuk menangani masalah ini.

"Mungkin ke depannya bisa lebih tidak ada banjir lagi. Mungkin solusinya, ya, dengan pihak terkait yang mempunyai anggaran bisa ngobrol apa yang terbaik buat di sini," pungkasnya.




(tya/tey)


Hide Ads