Studi Ungkap Golongan Darah yang Awet Muda dan Berumur Panjang

Kabar Internasional

Studi Ungkap Golongan Darah yang Awet Muda dan Berumur Panjang

Nafilah Sri Sagita K - detikJabar
Minggu, 09 Mar 2025 02:30 WIB
An elderly married couples hands, clasped tightly in affection.
Ilustrasi lansia. Foto: Getty Images/RapidEye
Bandung -

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Warga Negeri Sakura tersebut dikenal awet muda dan memiliki usia panjang, bahkan rata-ratanya bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Rahasianya tidak terlepas dari gaya hidup sehat, pola makan seimbang, serta faktor genetik yang diduga turut berperan dalam hal ini.

Mengutip dari detikHealth, menariknya, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa golongan darah tertentu diduga berkaitan dengan potensi usia panjang. Para ilmuwan menemukan bahwa individu dengan golongan darah B berpotensi mengalami proses penuaan yang lebih lambat dibandingkan golongan darah lainnya.

Studi terkait telah dilakukan sejak lama untuk mengetahui bagaimana perbedaan golongan darah memengaruhi kesehatan dan harapan hidup seseorang. Pada tahun 2004, para peneliti di Jepang mengkaji hubungan antara golongan darah dan usia panjang dengan melibatkan 269 orang yang berusia lebih dari 100 tahun di Tokyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah B cenderung memiliki antigen B pada sel darah merah mereka, sekaligus memproduksi antibodi terhadap antigen A. Beberapa ahli menduga, mekanisme perbaikan dan regenerasi sel yang lebih baik pada individu bergolongan darah B berkontribusi pada penuaan yang lebih lambat.

Selain itu, beberapa orang dengan golongan darah B disebut memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menangani stres metabolik. Hal inilah yang diduga turut berperan menjaga kesehatan tubuh mereka hingga usia lanjut.

ADVERTISEMENT

Golongan Darah dan Risiko Penyakit Stroke

Tak hanya berhubungan dengan penuaan, golongan darah juga dikaitkan dengan risiko penyakit tertentu. Golongan darah B dan O, misalnya, disebut memiliki risiko lebih rendah terkena stroke.

Fakta ini didukung oleh sebuah studi yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Maryland pada tahun 2022. Penelitian tersebut mengungkap bahwa individu dengan golongan darah A justru memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke sebelum usia 60 tahun.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology itu menganalisis hubungan genomik terhadap kejadian stroke dini pada rentang usia 18-59 tahun. Penelitian tersebut melibatkan data dari 16.730 pasien stroke dan 599.237 individu tanpa riwayat stroke yang dikumpulkan dari 48 studi berbeda.

Meski sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan antara golongan darah dan peluang hidup lebih lama, para ilmuwan menegaskan bahwa kesimpulan ini belum sepenuhnya final.

Dibutuhkan studi lanjutan dengan cakupan partisipan yang lebih besar dan metode yang lebih komprehensif agar hasilnya bisa dijadikan acuan yang lebih kuat.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(naf/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads