Perlintasan kereta api Jalan Benteng Ciamis, ditutup sementara setelah minibus tertabrak kereta api. Penutupan tersebut dilakukan beberapa hari karena PT KAI akan melakukan perbaikan jalur rel yang berada di jalan tersebut. Selain itu, perlintasan tersebut ke depan akan diberlakukan jadwal alias tidak dibuka 24 jam.
Pantauan detikJabar, Sabtu (8/3/2025), ruas jalan menuju perlintasan tersebut di pasang rambu berhenti dan water barrier dari kedua sisi. Palang pintu manual dari besi yang telah terpasang sebelumnya pun melintang di kedua sisi jalan. Terlihat sejumlah petugas PT KAI sibuk melakukan perbaikan di rel kereta api.
Sejumlah pengendara sepeda motor terlihat masih memaksa untuk menuju perlintasan tersebut padahal sudah ada rambu dan penghalang yang di pasang. Pengendara motor terpaksa memutar kembali menuju akses lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, jalan tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat untuk perekonomian, pendidikan, pekerjaan hingga silaturahmi. Penghubung jalur lingkar selatan dan perkotaan Ciamis. Jalan ini hampir 24 jam selalu ramai oleh lalu lalang kendaraan.
"Iya ditutup sementara karena ada perbaikan rel setelah kejadian, nanti dibuka kembali," ujar Budi, warga setempat saat ditemui di lokasi.
Perlintasan tersebut memang diminta oleh PT KAI untuk ditutup, namun masyarakat menolak. Mengingat akses jalan tersebut penting. Setelah insiden tersebut, Dinas Perhubungan Ciamis melakukan diskusi dengan PT KAI Daops 2 Bandung dan masyarakat pada Jumat (7/3/2025). Tujuannya untuk mencari solusi agar kecelakaan serupa tidak kembali terulang.
Diketahui, tercatat sudah 4 kali insiden mobil tertabrak kereta api di perlintasan tersebut. Beruntung dari 4 kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. Korban hanya mengalami kerugian materi karena kendaraan ringsek usai berbenturan.
Kepala Dinas Perhubungan Ciamis Dadang Mulyatna pun mengungkap hasil diskusi untuk tindak lanjut usai insiden minibus tertabrak kereta. Perlintasan KA Jalan Benteng tetap dibuka, di mana akan ada 2 warga yang menjaga perlintasan tersebut. Dishub Ciamis akan memberikan honor kepada warga tersebut.
"Kecelakaan itu terjadi saat kedua petugas pintu yang menjaga secara sukarela melaksanakan shalat tarawih, tidak ada koordinasi dengan yang lain," katanya.
Untuk langkah antisipasi Dishub Ciamis juga detilnya telah memfasilitasi perlengkapan perlintasan sebidang Benteng. Seperti palang pintu, pos penjaga pintu, honor untuk penjaga pintu, rambu peringatan rel KAI hingga rambu cermin dari kedua sisi.
Hasil diskusi antara Dishub Ciamis, PT KAI Daops 2 Bandung dan warga menghasilkan beberapa kesepakatan. Pertama penjaga pintu perlintasan dilaksanakan oleh relawan dari masyarakat dari pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB dari hari Senin sampai Jumat. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu pintu perlintasan dibuka dari pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Dari pukul 21.00 WIB dan pukul 22.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, palang pintu ditutup secara permanen. Tidak boleh ada kendaraan yang melintas. Kami akan membantu kelengkapan sarana petugas, seperti baju, topi, stik lampu dan kunci pintu. Semoga ke depan tidak ada lagi kecelakaan di pintu perlintasan di Ciamis," pungkasnya.
(mso/mso)