Banjir Mulai Surut, Karawang Tetap Waspada Ancaman Hujan Lebat

Banjir Mulai Surut, Karawang Tetap Waspada Ancaman Hujan Lebat

Irvan Maulana - detikJabar
Sabtu, 08 Mar 2025 08:45 WIB
Bupati Karawang Aep Syaepuloh dan Wakil Bupati Karawang Maslani, usai meninjau posko dapur umum di pengungsian korban banjir
Bupati Karawang Aep Syaepuloh dan Wakil Bupati Karawang Maslani, usai meninjau posko dapur umum di pengungsian korban banjir (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Status tanggap darurat bencana di Karawang masih diberlakukan meskipun banjir di beberapa wilayah mulai surut. Pemerintah Kabupaten Karawang tetap menyiagakan sumber daya untuk penanganan hingga pertengahan Ramadan.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengungkapkan bahwa banjir sempat merendam lima kecamatan, meliputi 15 desa dan kelurahan, dengan total dampak mencapai 1.738 jiwa.

"Saat ini banjir mulai surut. Wilayah yang masih terdampak adalah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, dengan ketinggian air yang sudah berkurang menjadi 20-150 sentimeter," ujar Aep saat meninjau posko dapur umum di Desa Karangligar, Jumat (8/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aep, sebanyak 713 warga Desa Karangligar masih bertahan di posko pengungsian yang tersebar di kantor desa, masjid, hingga tenda darurat.

"Pemda tetap menyiagakan sumber daya meskipun beberapa wilayah sudah surut. Fokus utama kita sekarang adalah Karangligar, karena status tanggap darurat masih berlaku hingga 15 Maret," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Pemkab Karawang juga menyiapkan dapur umum dan logistik, mengingat prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan potensi hujan lebat hingga ekstrem masih berlanjut selama pekan pertama Ramadan.

"Menurut laporan BPBD yang mengacu pada prediksi BMKG, hujan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Karawang," kata Aep.

"Potensi hujan tinggi diperkirakan terjadi hingga pertengahan Ramadan, terutama antara 11-13 Maret. Oleh karena itu, kita tetap siaga. Semoga bencana ini segera berakhir," tambahnya.

Di sisi lain, terkait dampak bencana lainnya, seperti amblesnya Jembatan Pangkalan di Jalan Raya Badami-Loji, pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menangani perbaikannya.

"Saat ini pembangunan jembatan bailey sebagai solusi darurat sedang berlangsung dan diperkirakan selesai dalam satu minggu. Sementara itu, perbaikan permanen jembatan akan dimulai tahun ini," pungkasnya.




(tey/tya)


Hide Ads