Sebuah insiden menggemparkan terjadi di Bandara Avalon, Australia, setelah seorang remaja berusia 17 tahun kedapatan membawa senapan dan amunisi hingga memasuki landasan pacu. Kejadian ini sontak membuat para penumpang dan kru pesawat panik.
Mengutip dari detikTravel, Sabtu (8/3/2025), BBC melaporkan, remaja yang identitasnya belum diungkapkan itu diduga masuk ke area landasan pacu setelah menerobos pagar keamanan pada Kamis (6/3/2025). Tak hanya itu, ia juga menaiki tangga depan pesawat hingga berhasil memasuki kabin pesawat.
Aksi nekat remaja tersebut berakhir saat ia ditangkap oleh penumpang dan awak kabin. Pesawat yang ia masuki saat itu membawa 160 penumpang dengan tujuan penerbangan dari Melbourne menuju Sydney.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesialis Bom Dikerahkan
Kepolisian Victoria menyatakan, tim spesialis penjinak bom dikerahkan untuk memeriksa sebuah mobil dan dua tas yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini dilakukan demi memastikan tidak ada ancaman tambahan yang mengancam keselamatan penerbangan.
Media Australia, 7News, merilis rekaman yang memperlihatkan momen penangkapan remaja tersebut. Dalam rekaman, tampak seorang penumpang menahan tersangka, dibantu anggota awak darat dan pilot. Sabuk utilitas berisi perlengkapan yang dibawa remaja itu pun dilepaskan. Bahkan, pilot terlihat menendang senapan yang sempat dibawa pelaku, yang saat itu mengenakan jaket berpendar khas pekerja bandara.
"Bagaimana ini mungkin?" terdengar suara seseorang di dalam pesawat dalam rekaman tersebut.
Penumpang Waspada Saat Pelaku Membawa Senjata
Inspektur Michael Reid dari Kepolisian Victoria menyebutkan, sejumlah penumpang memperhatikan gerak-gerik mencurigakan remaja itu saat menaiki tangga pesawat.
"Pria itu dikalahkan oleh tiga penumpang, setidaknya," katanya.
Meski demikian, Inspektur Reid menjelaskan bahwa pihak kepolisian antiterorisme telah dilibatkan. Namun, hingga kini, motif pelaku masih dalam penyelidikan.
"Tidak diragukan lagi ini akan menjadi insiden yang sangat mengerikan bagi para penumpang," katanya. Reid juga memberikan apresiasi atas keberanian para penumpang yang berhasil melumpuhkan pelaku.
Kronologi Kesaksian Penumpang
Salah satu penumpang, Barry Clark, mengisahkan momen mencekam tersebut kepada media publik Australia, ABC. Ia menyebutkan, pelaku mengenakan seragam mirip pekerja bandara dan terlihat gelisah sebelum akhirnya diamankan.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah menyingkirkan pistol itu... lalu menahannya dan melemparkannya ke tanah sampai polisi datang," ujar dia.
Dijerat Delapan Dakwaan
Pihak Kepolisian Victoria mengonfirmasi bahwa pelaku merupakan remaja 17 tahun asal Ballarat. Saat ini, ia telah ditahan dan akan diproses di pengadilan anak. Remaja tersebut dijerat delapan dakwaan, di antaranya mengambil alih pesawat secara melawan hukum, membahayakan keselamatan penerbangan, hingga membuat ancaman bom palsu.
Bandara Avalon Kembali Beroperasi
Bandara Avalon, yang menjadi basis operasi maskapai berbiaya rendah Jetstar milik Qantas, sempat ditutup akibat insiden ini. Namun, CEO Bandara Avalon, Ari Suss, memastikan bahwa aktivitas bandara kini telah kembali normal.
Baca juga: Ambisi Donald Trump Kuasai Greendland |
Sementara itu, Jetstar menyampaikan pernyataan resmi kepada mitra BBC di Amerika Serikat, CBS News, menyatakan komitmennya bekerja sama penuh dengan otoritas setempat untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Kami tahu ini akan menjadi situasi yang sangat menyedihkan. Kami sangat berterima kasih kepada para pelanggan yang membantu kru kami untuk menangani situasi dengan aman," kata dia.
Artikel ini telah tayang di detikTravel.
(bnl/sud)