Cerita Aban Merantau Jualan Angpao Lebaran demi Berkah Ramadan

Serba-serbi Warga

Cerita Aban Merantau Jualan Angpao Lebaran demi Berkah Ramadan

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 03 Mar 2025 11:00 WIB
Aban, penjual angpao lebaran di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung.
Aban, penjual angpao lebaran di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Ramadan selalu menjadi bulan yang dinanti-nantikan untuk Aban Sobandi (64). Jauh-jauh dari Leles, Garut, Aban rela meninggalkan rumahnya demi bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan berjualan ke Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Selama sebulan penuh, Aban rencananya akan mangkal di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung. Bermodal angpao lebaran dengan warna-warni yang begitu menggoda pandangan, Aban sudah tak sabar menanti pengunjung datang memborong barang dagangannya.

Minggu (2/3/2025) malam, Aban Sobandi pun turut membagikan ceritanya kepada detikJabar. Dengan peci putih yang tak pernah lepas dari kepalanya, Aban mengaku sudah 20 puluh tahun lebih menggeluti dunia usaha dengan berbagai macam barang yang ia tawarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat usianya masih terbilang muda, Aban Sobandi sudah merantau ke Jakarta. Di sana, ia berjualan berbagai macam usaha, mulai dari bakso keliling, hingga jualan pakaian.

Namun ternyata, usaha yang Aban jalani tidak bisa bertahan lama. Modal jadi salah satu permasalahan terbesar yang membuat usaha-usaha rintisan Aban beberapa kali harus gulung tikar.

ADVERTISEMENT

Sampai kemudian, Aban memutuskan untuk pulang kampung ke Leles, Garut. Di sana, ia sempat berhenti terlebih dahulu dari dunia usaha, dan menjalankan pekerjaan serabutan di sekitar lingkungan rumahnya.

"Kalau kerja mah, apa aja dikerjain. Ngebon, tani, atau ke sungai nyari ikan. Yang penting bisa nyambung hidup buat makan," kata Aban.

Beberapa tahun ke belakang, Aban sadar tak bisa begitu saja berpangku tangan. Setelah mengumpulkan uang untuk modal, ia kembali mencoba menjalankan usaha dagangannya dengan memutuskan pergi ke Kota Bandung.

Namun lagi-lagi, karena modal yang terbatas, Aban biasanya hanya memanfaatkan waktu-waktu tertentu untuk berdagang di Kota Bandung. Momen Ramadan pun menjadi waktu yang paling ia nantikan, dengan harapan bisa mendulang cuan menjelang lebaran.

"Kalau jualan gini mah ya paling pas puasa sama Agustusan aja. Nyari waktu yang rame, mudah-mudahan kan dagangannya laku," ucap pria yang sudah dikaruniai empat anak yang kini sudah berumah tangga tersebut.

Dulu, Aban pernah berjualan gorden hingga bendera merah putih saat momen Agustusan. Tapi beberapa tahun ini, Aban mencoba berjualan angpao lebaran karena melihat ada peluang yang bisa mendatangkan cuan.

Dengan modal terpal berukuran 1X1 meter, angpao-angpao warna-warni itu Aban jajakan di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung. Dengan harga Rp 5 ribu per 10 lembar, Aban bakal setia menunggu pembeli datang memesan angpao lebaran jualannya.

"Baru buka kemarin, Alhamdulillah, jang, udah ada buat ngalarisan mah," tutur pria berkopiah putih itu sembari sesekali melayani pembeli yang datang.

Dari sekian cerita pahit-getir berjualan, Aban punya prinsip kuat yang terus ia jalankan hingga sekarang. Aban menyadari, di situasi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang, banyak tantangan harus dihadapi dengan penuh lapang dada.

Bayangkan saja, saat ini, Aban membawa sekitar 1.000 buah angpao lebaran yang akan ia jual. Tapi untuk bisa ludes seluruhnya, Aban mengaku hal itu mustahil untuk bisa dilakukan.

Namun kemudian, semuanya tetap Aban jalani dengan penuh keteguhan. Sebab ia amat meyakini, urusan rezeki sudah diatur Sang Maha Kuasa.

Sayangnya, pertemuan dengan Aban tak bisa berlangsung lama. Perbincangan dengan Aban pun harus terhenti lantaran sudah memasuki waktu Salat Tarawih.

"Yang penting kan nyari berkahnya. Mumpung lagi bulan puasa, jadi ibadahnya juga jangan sampai ketinggalan. Mudah-mudahan kan apa yang kita mau nanti dibukakan jalannya," kata Aban menutup perbincangannya dengan detikJabar.

(ral/iqk)


Hide Ads