Seorang wanita bernama Kelly Kozyra (38) membagikan pengalaman pahitnya setelah kecanduan kokain yang menyebabkan kerusakan parah pada hidungnya hingga harus menjalani serangkaian operasi rekonstruksi.
Mengutip dari detikHealth, Kelly pertama kali mencoba kokain pada 2017 setelah diberikan oleh temannya. Tanpa disadari, ia menjadi kecanduan dan terus mengonsumsinya setiap hari melalui hidung.
"Saya pikir, saya tidak melakukannya sebanyak itu. Tapi ternyata itu sangat banyak (dikonsumsi)," ujar Kelly, dikutip dari People.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kurun waktu dua tahun, Kelly menghabiskan sekitar 80.000 dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar untuk membeli kokain. Kebiasaannya ini mulai memberikan dampak buruk pada kesehatannya, terutama pada bagian hidung.
"Setelah tiga bulan penggunaan yang hampir setiap hari, saya mulai mimisan dan mengeluarkan potongan-potongan kulit dari hidung," ungkapnya.
Kelly menyadari bahwa septum hidungnya mengalami kerusakan, tetapi tetap mengabaikan kondisi tersebut dan terus menghirup kokain.
"Saya melihat septum hidung saya memburuk. Tetapi, saya pikir itu akan sembuh dengan sendirinya dan masih tetap menghirupnya," lanjutnya.
Kerusakan semakin parah, menyebabkan lubang di hidungnya melebar hingga hampir seukuran koin. Namun, kondisi tersebut tidak menghentikannya. Ia bahkan menggunakan jari kelingkingnya untuk menahan kokain yang masuk agar tidak keluar lagi.
Menurut American Addiction Centers, salah satu dampak buruk dari menghirup kokain adalah rusaknya septum hidung. Selain itu, kokain juga dapat menyebabkan peradangan sinus, infeksi, hingga nekrosis atau kematian jaringan.
Kelly akhirnya memutuskan berhenti mengonsumsi kokain pada 2021 setelah melihat kondisi hidungnya semakin memburuk. Meski begitu, ia tetap merahasiakan masalah kesehatannya dari orang-orang di sekitarnya.
"Saya terus memberi tahu orang-orang bahwa saya mengalami infeksi sinus. Saya pun merasa ngeri saat melihatnya," terang Kelly.
"Namun, kini saya pikir bersikap terbuka adalah hal yang perlu dilakukan untuk membantu saya dan orang lain," tambahnya.
Hingga saat ini, Kelly telah menjalani 15 operasi untuk merekonstruksi hidungnya. Ke depannya, ia berencana menjadi konselor bagi para pecandu narkotika dengan menegaskan bahwa kokain tidak hanya merusak hidup, tetapi juga menghancurkan organ tubuh penggunanya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(sao/sud)