Jabar Hari Ini: Petir Renggut Nyawa 2 Pekerja di Sukabumi

Jabar Hari Ini: Petir Renggut Nyawa 2 Pekerja di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 27 Feb 2025 22:00 WIB
Ilustrasi petir menyambar di pegunungan
Ilustrasi Petir (Foto: Pexels/Frank Cone)
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (27/2/2025). Mulai dari pria di Soreang yang bacok seorang pemuda hingga sambaran petir tewaskan 2 warga di Sukabumi.

Berikut rangkuman Jabar hari ini

1. Tak Terima Anak Diancam, Pria di Soreang Bacok Pemuda

Seorang pria inisial CA (34) nekat melakukan pembacokan brutal di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Korban berinisial NC (23) mengalami luka dan bersimbah darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi pembacokan tersebut diketahui terjadi di Kampung Lembur Picung, Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/2/2025) lalu. Pelaku dengan inisial CA saat ini telah diamankan polisi.

"Iya benar kejadiannya Sabtu 22 Februari 2025 sekitar jam 9 malam. Pelaku inisial CA telah diamankan bersama barang bukti berupa sebilah celurit berwarna hitam," ujar Kapolsek Soreang Kompol Ivan Taufiq, kepada awak media, Kamis (27/2/2025).

ADVERTISEMENT

Ivan menjelaskan kronologi pembacokan brutal CA kepada korbannya. CA geram sebab menerima kabar tentang anaknya yang bakal dikeroyok oleh korban. Setelah mendengar kabar itu, CA mendatangi korban dengan luapan emosi dan senjata tajam.

"Menurut keterangan saksi kejadian bermula ketika pelaku CA tiba-tiba datang menemui korban dan langsung menendang korban yang sedang jongkok, mengenai telinga kirinya," katanya.

Pihaknya mengaku saat peristiwa tersebut korban sempat melakukan perlawanan. Sehingga keduanya sempat terlihat baku hantam. "Pelaku kemudian mengeluarkan celurit dan menyerang punggung serta kaki kiri korban, menyebabkan luka sobek," jelasnya.

Ivan mengungkapkan setelah itu polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian korban langsung dibawa ke RSUD Otista Soreang dan melakukan visum.

"Setelah itu kami langsung mengamankan tersangka dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk proses hukum selanjutnya," ucapnya.

2. Momen Horor Saat Petir Tewaskan 2 Warga Sukabumi

Hujan deras mengguyur Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (26/2/2025) siang. Kla itu langit gelap, suara gemuruh bersahutan, diiringi kilatan petir yang menyambar dari kejauhan.

Saat itu, sekelompok pekerja tengah berteduh di sebuah saung di kebun singkong yang sedang dibangun. Mereka berpikir hujan mulai mereda, namun nahas maut datang tanpa peringatan.

Sekitar pukul 14.00 WIB, petir menghantam saung tersebut. Dua orang tewas di tempat, sementara dua lainnya mengalami luka berat. Korban tewas di tempat bernama Ahmad Saepuloh (36), warga Kampung Cigadog 3, Desa Kertajaya dan Abas (55), warga Kampung Pasir Lame, Desa Ciemas.

Lalu dua korban lainnya Idris (62), warga Kampung Citepus Tengah, Desa Citepus, dan Dodo (23), warga Kampung Pasir Lame, Desa Ciemas, harus dilarikan ke RSUD Palabuhanratu dalam kondisi kritis.

"Awalnya para pekerja berteduh di dapur bangunan yang sudah beratap, namun karena hujan disertai angin kencang, air tetap masuk. Mereka pun berpindah ke ruang depan, berlindung di bawah lantai dua yang masih dalam tahap pembangunan," kata Babinsa Kertajaya, Serda Zaiful Ansori kepada detikJabar, Kamis (27/2/2025).

"Ketika langit mulai terang dan petir terdengar semakin jarang, korban pertama naik ke lantai dua untuk menutupi bagian atas dengan asbes agar air tidak masuk ke lantai satu. Korban kedua berdiri di tangga, membantu menyodorkan asbes dari bawah. Namun, saat keduanya tengah bekerja, kilatan petir menyambar," ujar Zaiful.

Suara dentuman keras menggema, diikuti jeritan panik. Salah satu pekerja yang selamat merangkak keluar dari saung, mencari bantuan ke tetangga yang berada di atas bukit. Babinsa dan aparat desa segera datang untuk mengevakuasi korban dan menghubungi pihak keluarga.

"Pemakaman korban Ahmad Saepuloh berlangsung malam harinya, pukul 21.20 WIB, di pemakaman umum Kampung Cigadog, Desa Kertajaya. Sementara dua korban luka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit," jelasnya.

Proses evakuasi juga berlangsung dramatis, dari lokasi kejadian hingga ke jalanan yang bisa dilintasi kendaraan berjarak sejauh 2 kilometer. Zaiful menceritakan ia dibantu warga bergantian membawa korban menggunakan tandu darurat dari kain sarung.

"Jaraknya kurang lebih dua kilometer dari lokasi kejadian ke kendaraan, pakai sarung ada karung juga kita pakai kayu dan batang pohon untuk mengangkut korban, tandu darurat," pungkasnya.

3. Kepala SMAN 1 Cianjur Dinonaktifkan usai Berangkatkan Study Tour

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cianjur Agam Supriyanta usai mengabaikan larangan study tour atau tur studi dan tetap memberangkatkan ratusan siswanya ke Bali. Dinonaktifkannya Kepala SMAN 1 Cianjur itu disampaikan langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam akun instagramnya.

Pada video berdurasi 5 menit itu, Dedi menyebutkan pihaknya menerjunkan Inspektorat Daerah Provinsi Jawa Barat ke SMAN 1 Cianjur terkait pemberangkatan ratusan siswa untuk study tour ke Bali.

"Dua hari lalu kita turunkan Inspektorat. Tadi malam sudah diputuskan dan disimpulkan Kepala SMAN 1 Cianjur dinonaktifkan sementara karena kami harus melakukan pendalaman terhadap pengelolaan keuangan di SMAN 1 Cianjur," kata dia dalam unggahan videonya, Rabu (27/2/2025).

Menurut dia, jika ditemukan kesalahan yang tidak dapat ditoleransi, maka akan diberhentikan secara permanen serta diputuskan kembali menjadi guru biasa di seluruh sekolah di Jawa Barat. "Itu juga akan terus kami lakukan ke seluruh sekolah di Jawa Barat agar mendapatkan rekomendasi yang objektif," kata dia.

Dia menyebut langkah yang diambil Pemprov Jabar bertujuan untuk meringankan para orang tua dari beban pembiayaan. "Pemerintah sudah memberikan subsidi puluhan triliun. Tapi kalau di sekolah masih ada pembebanan biaya yang tinggi maka subsidi tersebut tidak ada maknanya," kata dia.

Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, mengatakan penonaktifan Kepala SMAN 1 Cianjur sudah sesuai dengan mekanisme dan ketentuan, yakni berdasarkan hasil pemeriksaan inspektorat daerah.

"Itu berdasarkan pemeriksaan inspektorat. Pak Gubernur juga sudah mencermati, mengikuti mekanisme sesuai ketentuan hukum. Tindaklanjuti sesuai ketentuan. Kita negara hukum harus akuntabel," kata dia.

Dia menyebut selain SMAN 1 Cianjur, ada sekolah lain di Jawa Barat yang juga diperiksa. "Kita dalami semuanya. Kita lihat bobotnya, tindakan yang diberikan sesuai dengan dinamika yang terjadi. Kita ada peraturan tentang disiplin PNS," kata dia.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Cianjur nonaktif, Agam Supriyanta mengaku jika larangan pemberangkatan study tour muncul setelah para siswa berangkat ke Bali. Adapun edaran sebelumnya hanya bersifat imbauan.

"Kalau sebelumnya sifatnya imbauan sehingga ditafsirkan tetap bisa. Sedangkan larangan oleh Pak Gubernur itu pada 20 Februari, di mana siswa sudah dalam perjalanan. Mereka berangkat pada 18 Februari," kata dia.

Oleh karena itu, sekitar 300 siswa yang berangkat study tour dengan biaya sekitar Rp 3,5 juta itu tetap melanjutkan kegiatan. "Kalau langsung dipulangkan kan tidak mungkin. Karena sudah di tengah perjalanan," kata dia.

Agam menuturkan pihaknya siap memberikan penjelasan lebih lanjut ke Pemprov Jawa Barat terkait kegiatan tersebut. "Pada dasarnya kita patuhi dan ikuti arahan dari pimpinan. Kami juga akan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kegiatan study tour ke dinas," kata dia.

4. Pariwisata Lembang Mulai Kena Imbas Larangan Study Tour

Pelaku pariwisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai merasakan dampak dari kebijakan pelarangan study tour yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Pelarangan itu bukan omon-omon semata, sebab sudah memakan korban. Kepala SMAN 6 Depok dipecat sesaat setelah KDM dilantik, karena keukeuh menggelar study tour ke beberapa daerah.

Public Relation Farmhouse Susu Lembang, Intania Setiati mengatakan pada bulan Februari ini, sudah ada beberapa sekolah yang memutuskan pembatalan kunjungan demi manut pada titah Dedi Mulyadi.

"Di Februari ini ada 2 sekolah cancel, ke Farmhouse dan Floating. Mereka dari Bekasi, memutuskan cancel karena larangan study tour," kata Intania saat dikonfirmasi, Rabu (26/2/2025).

Ia mengatakan kunjungan pelajar menjadi salah satu yang dinantikan demi memulihkan diri usai hantaman pandemi COVID-19. Sebab pada beberapa momen libur panjang, angka kunjungan tak naik signifikan.

"Salah satu yang memang kita tunggu itu kan study tour dan libur sekolah, cuma karena ada larangan begini ya pasti terdampak. Untungnya menjelang puasa enggak banyak yang wisata, tapi mungkin setelahnya kan. Cuma kalau lihat kondisi sekarang, bisa jadi menurun kunjungannya," kata Intania.

Tak cuma ke objek wisata Farmhouse dan Floating Market, pelarangan study tour juga berdampak pada sektor restoran dan rumah makan. Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto.

"Sudah ada yang cancel. Catatan kami ada 18 kunjungan yang dibatalkan, jumlah pesanan makan sekitar 4.300 pax. Itu cuma di Februari," kata Eko.

Efek yang bakal ditimbulkan dari realisasi pelarangan itu tak cuma langsung pada pengusaha wisatanya saja, namun juga pada pedagang yang menggantungkan hidup di sektor pariwisata.

"Bukan cuma pengusaha pastinya, tapi juga ke pelaku UMKM di sekitaran objek wisata. Ini efeknya domino, jadi bisa semua kena," kata Eko.

Ia mengatakan bakal meminta jadwal pertemuan dengan Dedi Mulyadi untuk membahas nasih sektor pariwisata dan orang yang menggantungkan hidup di dalamnya.

"Rencananya kami dan PHRI Jabar nanti mau menghadap ke Pak Gubernur untuk membahas ini," tutur Eko.

5. Tanpa Beckham, Persib Siap Hadapi Persebaya

Duel tim papan atas akan berlangsung pada pekan ke-25 Liga 1 2024/2025. Persib Bandung bakal dijamu Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (1/3/2025) pukul 20.30 WIB.

Menjelang pertandingan, Persib dipastikan masih belum bisa diperkuat gelandang muda serbabisa, Beckham Putra. Ia disanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan 3 pertandingan setelah melakukan selebrasi di laga kontra Persija Jakarta.

Namun kabar baiknya, sejumlah pemain inti Persib Bandung bisa diturunkan melawan Persebaya. Gustavo Franca bisa kembali setelah terkena akumulasi kartu kuning, begitu juga dengan Nick Kuipers yang pulih dari cedera.

"Nick sudah berlatih seperti biasa. Jadi, semua pemain siap untuk pertandingan," kata pelatih Persib Bojan Hodak di Stadion GBLA, Kamis (27/2/2025).

"Semua pemain dalam kondisi fit dan tidak ada masalah. Hanya Beckham satu-satunya yang masih kena skorsing," ucap Bojan menambahkan.

Secara hitung-hitungan, Persib memang diunggulkan dalam laga kali ini. Persib kokoh di puncak klasemen dengan 51 poin, dan berjarak 10 angka dengan Persebaya di peringkat ketiga.

Bahkan dalam dalam 7 pertandingan terakhirnya, Persebaya tercatat baru sekali mendapat kemenangan, sekali imbang dan lima laga sisanya berakhir dengan kekalahan. Sementara Persib bisa tampil konsisten dengan mencetak 4 kemenangan dan 3 laga imbang.

Namun kata Bojan, Persebaya tentu bukan tim sembarangan untuk dikalahkan. Bojan pun berambisi timnya bisa mencetak kemenangan setelah dua pertandingan beruntun selalu bermain imbang.

"Mungkin saat ini mereka tidak memiliki tingkat kepercayaan diri seperti sebelumnya. Tetapi kita tidak boleh memberi mereka peluang, kita harus bermain lebih keras dan berusaha memenangkan pertandingan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads