Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat ribuan rumah terdampak banjir di Desa Dayeuhkolot dan Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Rabu (26/2/2025). Hal tersebut disebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan debit air sungai Citarum yang meluap.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan, saat ini terdapat dua desa yang permukimannya terendam banjir. Ketinggian air mencapai 60 cm sampai dengan 150 cm.
"Desa Dayeuhkolot ada sekitar 1369 rumah terdampak. Terus desa Citeureup ada sekitar 1659 rumah. Totalnya sekitar 3.028 rumah yang terendam," ujar Uka, kepada awak media, Rabu (26/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menjelaskan terdapat lima kampung yang terendam banjir akibat luapan sungai Citarum di Desa Dayeuhkolot. Kemudian sebanyak 50 orang telah mengungsi di shelter yang ada di belakang kantor Desa.
"50 yang mengungsi di Desa Dayeuhkolot. Jumlah tersebut ada 7 orang lansia, 3 balita dan dua penyandang disabilitas. Sisanya orang dewasa dan anak-anak," katanya.
Uka mengaku saat ini memprioritaskan warga yang rumahnya berat terdampak. Warga tersebut langsung dievakuasi dan diminta untuk mengungsi.
"Sudah ada yang ngungsi anak sekolah dari SD sampai SMA juga ada yang ngungsi, yang lansia, balita kita prioritaskan, tapi yang rumahnya terdampak berat pasti kita evakuasi juga," jelasnya.
Dia menyebutkan sejumlah logistik makanan telah disiapkan untuk para pengungsi. Kemudian berbagai upaya untuk pengurangan banjir telah dilakukan.
"Kita sudah upayakan penyedotan air. Logistik di pengungsian pun sudah ada dan perahu karet untuk proses evakuasi telah tersedia," ucapnya.
Uka mengungkapkan terdapat tujuh kampung yang terendam banjir di Desa Citeureup. Kemudian terdapat lima sekolah dan 17 fasilitas ibadah yang turut terendam banjir.
"Saat ini di Desa Citereup sudah ada yang mengungsi, ada 58 warga yang dievakuasi," pungkasnya.
(yum/yum)