Kepergian MDR (17) menyisakan luka mendalam bagi orangtua hingga teman dekat. Siswa kelas 3 SMK itu tewas tertusuk gunting saat beradegan dalam pentas seni pada Kamis (20/2/2025) lalu.
Orangtua MDR, Ade Kartini sudah ikhlas dengan kepergian anaknya itu. MDR sendiri berpamitan semalam sebelum kejadian dengan tujuan menginap di sekolah menjelang pentas seni dalam rangka ujian praktik kenaikan kelas di sekolahnya.
"Jadi dia pamit mau menginap di sekolah, katanya mau ada pentas seni. Padahal waktu itu saya sudah bilang tidur di rumah saja, cuma dia keukeuh," kata Ade saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keesokan harinya, kata Ade, ada perwakilan sekolah yang menghubunginya bahwa telah terjadi kecelakaan di sekolah yang menyebabkan anaknya itu meninggal dunia.
"Pihak sekolah datang dua hari setelah kejadian, meminta maaf. Memang sebetulnya saya belum terima ya, karena anak saya kan saya percayakan ke sekolah," kata Ade.
Ade meminta supaya pihak sekolah bertanggungjawab atas kematian sang anak. Menurutnya perlu ada teguran pada pihak sekolah agar kejadian serupa tak terulang.
"Saya minta supaya sekolah nggak cucui tangan, setidaknya ada teguran dan sanksi buat mereka. Jangan sampai ada korban lain, cukup anak saya saja," kata Ade.
Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan terkait kematian MDR. Sampai saat ini, pihaknya mengebut pemeriksaan sejumlah saksi yang berkaitan dengan tewasnya MDR.
"Sudah ada 13 orang yang kita minta keterangan. Guru ada 8 orang, kemudian 5 orang siswanya. Soal itu (kemungkinan adanya tersangka), kami masih pemeriksaan," kata Tri.
MDR dipastikan tewas akibat tusukan benda tajam berupa gunting pada dadanya. Berdasarkan keterangan saksi, gunting itu sudah dipegang sebelumnya oleh korban.
"Jadi dia pinjam gunting dari temannya, sebelum pentas dimulai sudah dipegang guntingnya," kata Tri.
(mso/mso)