Pihak Sekolah Buka Suara Usai Siswanya Tewas Saat Pentas Seni di KBB

Pihak Sekolah Buka Suara Usai Siswanya Tewas Saat Pentas Seni di KBB

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 21 Feb 2025 14:36 WIB
Ilustrasi bunuh diri
ilustrasi tewas. Foto: Dok.Detikcom
Bandung Barat -

Disclaimer : Peringatan (trigger warning): Postingan ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan detikers tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.

MDR (17), siswa SMK di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tewas usai menampilkan adegan bunuh diri dalam pentas seni di sekolahnya.

Siswa kelas 3 SMK itu tewas pada Kamis (20/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. MDR diduga tewas akibat tertusuk properti berupa gunting yang ia gunakan dalam adegan bunuh diri tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak sekolah menyerahkan segala prosesnya pengusutan tewasnya MDR pada pihak kepolisian. Saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai kasus tersebut.

"Kalau untuk kronologis secara pasti kita masih belum bisa mengungkapkan karena masih dalam tahap proses penyelidikan, kita tidak mau mendahului proses penyelidikan," kata Ridwan, salah satu guru sekaligus humas SMK tempat korban bersekolah, saat ditemui Jumat (21/2/2025).

ADVERTISEMENT

Namun ia menjelaskan pada adegan drama dalam rangka ujian praktik siswa kelas 3 itu, korban berperan sebagai perempuan yang sedang hamil kemudian melakukan aksi bunuh diri.

"Acara ini merupakan acara tahunan sebagai kegiatan ujian praktik siswa kelas 12 dan itu rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai nilai akhir mereka. Dalam drama ini, korban berperan sebagai perempuan yang sedang hamil, tema drama mereka kenakalan remaja," kata Ridwan.

Korban yang berperan sebagai perempuan hamil itu mengenakan balon berisi cairan merah agar menyerupai darah. Dalam ceritanya, ia bunuh diri menggunakan gunting.

"Terkait properti yang digunakan itu ternyata gunting, dan guntingnya asli. Mungkin karena saking mendalami perannya itu sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan di akhirnya," kata Ridwan.

Saat peristiwa terjadi, semua siswa sedang menyaksikan drama tersebut. Sontak tumbangnya korban secara tiba-tiba, membuat suasana menjadi riuh diselingi teriakan histeris siswa lainnya.

"Jadi saat kejadian itu memang tidak ada yang menyangka kejadian itu terjadi. Cuma karena korban seperti pingsan, kemudian dievakuasi. Lokasi terdekat itu kita bawa ke Puskesmas Tagogapu. Saat itu kita tidak tahu ada luka atau enggak di badannya," kata Ridwan.

Berdasarkan informasi, korban sudah dimakamkan setelah diautopsi pada Kamis malam. Namun pihak keluarga enggan berkomentar mengenai peristiwa yang menimpa MDR.

"Silakan ditanyakan langsung ke pihak sekolah supaya lebih jelas," kata keluarga korban.

(sud/sud)


Hide Ads