Viral! Kereta Api Lodaya Tak Kuat Nanjak di Nagreg Bandung

Viral! Kereta Api Lodaya Tak Kuat Nanjak di Nagreg Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 11 Feb 2025 20:55 WIB
Tangkapan layar video viral kereta tak kuat nanjak di Nagreg, Bandung.
Tangkapan layar video viral kereta tak kuat nanjak di Nagreg, Bandung. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Viral di media sosial memperlihatkan Kereta Api (KA) Lodaya yang mengalami kesulitan saat melintasi jalur menanjak di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung. Video yang diunggah akun TikTok @abah_asep9 memperlihatkan kereta berjalan lambat hingga akhirnya beberapa warga berinisiatif membantu dengan menaburkan pasir ke rel.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria meminta pasir kepada warga sekitar untuk membantu meningkatkan gesekan roda kereta dengan rel. "Bu aya keusik? Bu nyungkeun keusik sakedik wios? (Bu ada pasir? Bu minta pasir sedikit boleh ya?)," ujar pria itu sebelum menaburkan pasir ke jalur rel bersama beberapa rekannya.

Kejadian yang berlangsung pada Jumat, 7 Februari 2025 ini pun menuai perhatian publik. Banyak yang merasa takjub melihat aksi spontan warga yang sigap membantu kelancaran perjalanan kereta api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan KAI soal Kereta Kesulitan Menanjak

Deputy Daop 2, Rangga Putra Maulana, memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Menurutnya, kejadian tersebut dipengaruhi oleh faktor cuaca, di mana hujan menyebabkan turunnya tingkat gesekan antara roda kereta dan rel.

Sebagai langkah mitigasi, KAI telah menerapkan sejumlah prosedur keselamatan, salah satunya dengan penggunaan pemasir di lokomotif. Alat ini berfungsi menyemprotkan pasir ke rel guna meningkatkan gesekan roda dengan lintasan. Hal tersebut juga prosedur yang dilakukan atas kejadian kereta kesulitan menanjak di Nagreg.

ADVERTISEMENT

"Pasir yang keluar pada alat pemasir di lokomotif membantu meningkatkan gesekan antara roda dan rel, sehingga kereta dapat tetap berjalan dengan stabil dan aman," kata Rangga dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Selasa (11/2/2025).

Selain itu, KAI juga secara rutin melakukan inspeksi dan perawatan jalur rel, terutama di daerah rawan licin serta berkontur menanjak seperti Nagreg. Langkah lainnya termasuk pengendalian kecepatan oleh masinis dan pemantauan cuaca secara real-time agar operasional kereta dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

"Secara rutin, petugas KAI melakukan inspeksi dan perawatan jalur rel, terutama di daerah yang rawan licin dan memiliki elevasi tinggi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kondisi lintasan tetap optimal bagi perjalanan kereta," ungkapnya.

"Penggunaan pasir sebagai peningkat daya cengkeram. Setiap lokomotif dilengkapi dengan sistem penyemprotan pasir di roda penggerak yang berfungsi meningkatkan daya cengkeram saat menghadapi jalur licin akibat hujan," tambahnya.

Meskipun aksi warga menaburkan pasir mendapat banyak apresiasi, KAI tetap mengingatkan jika jalur rel merupakan area berbahaya yang tidak boleh digunakan untuk aktivitas selain operasional perkeretaapian.

"Kereta api bergerak dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat berhenti mendadak. Masyarakat yang berada di jalur rel sangat berisiko tertabrak, dan akibatnya bisa fatal," jelas Rangga.

KAI pun mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi aturan keselamatan perkeretaapian dan segera melaporkan apabila menemukan kondisi yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.

"KAI berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan dalam setiap perjalanan. Kami terus melakukan evaluasi dan peningkatan sistem operasional agar perjalanan kereta api tetap aman, termasuk saat menghadapi tantangan cuaca ekstrem," pungkasnya.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads