Ini yang Terjadi Jika 'Jam Kiamat' Menunjukkan Tengah Malam

Kabar Internasional

Ini yang Terjadi Jika 'Jam Kiamat' Menunjukkan Tengah Malam

Aisyah Kamaliah - detikJabar
Minggu, 09 Feb 2025 00:30 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 24: The 2023 Doomsday Clock is moved ahead of a live-streamed event with members of the Bulletin of the Atomic Scientists on January 24, 2023 in Washington, DC. This year the Doomsday Clock is set at ninety seconds to Midnight (Photo by Anna Moneymaker/Getty Images)
Wujud 'Jam Kiamat' yang Ramal Kehancuran Bumi (Foto: Getty Images/Anna Moneymaker)
Jakarta -

Pada tahun 1947 Bulletin of the Atomic Scientists menciptakan Doomsday Clock atau Jam Kiamat. Setelah puluhan tahun berlalu, Jam Kiamat kini sudah menyentuh angka 89 detik sebelum tengah malam. Apa artinya?

Jam Kiamat sendiri diciptakan atas masukan ilmuwan terkenal saat itu Albert Einstein dan J. Robert Oppenheimer.

Melansir detikInet, Jam Kiamat bukanlah jam sungguhan. Jam Kiamat merupakan ukuran simbolis kedekatan manusia dengan sebuah kehancuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tengah malam dalam arti Jam Kiamat ini menandakan adanya bencana global. Bencana ini disebut diakibatkan oleh perang nuklir, keruntuhan iklim atau ancaman eksistensial lainnya.

Para kelompok ilmuwan termasuk peraih Nobel setiap tahunnya menilai risiko dan menyesuaikan waktu jam tersebut. Si pencipta menyebut saat ini Jam Kiamat sudah menunjukkan 89 detik menjelang tengah malam.

ADVERTISEMENT

Dari penjelasannya, jika Jam Kiamat menunjukkan tengah malam, itu bukan berarti dunia akan hancur dalam sekejap.

Namun sebaliknya, hal itu justru melambangkan manusia telah gagal mencegah bencana besar yang berakibat pada banyak hal. Apa saja?

1. Perang Nuklir

Kondisi ini menghancurkan seluruh wilayah hingga menewaskan jutaan orang. Perang ini juga menjerumuskan dunia ke dalam kekacauan.

Mereka atau para penyintas akan menghadapi penyakit radiasi, runtuhnya infrastruktur hingga kerusakan lingkungan dalam jangka panjang.

2. Bencana Iklim

Jam Kiamat juga menunjukkan ambang batas iklim akan terlewati dan bisa menyebabkan cuaca ekstrem menjadi hal yang biasa. Imbasnya, pasokan pangan global runtuh dan migrasi massal dapat memicu ketidakstabilan geopolitik.

3. Kegagalan Teknologi

Apabila Jam Kiamat menyentuh tengah malam, akan terjadi serangan siber yang melumpuhkan jaringan listrik. Hal ini tentu akan mengganggu stabilitas ekonomi dan masyarakat.

Dari penjelasan itu, dapat diartikan jika tengah malam pada Jam Kiamat akan menandai dimulainya dunia yang berbeda.

Bisakah Diperbaiki?

Pertanyaan ini mungkin akan muncul apabila menyelami lebih jauh soal Jam Kiamat. Nah, Jam Kiamat ini tak benar-benar saklek.

Justru Jam Kiamat ini merupakan pengingat untuk bertindak lebih baik di planet bumi. Caranya bisa beragam seperti memperkuat diplomasi global dengan de-eskalasi nuklir melalui perjanjian pengendalian senjata, kemudian mempercepat solusi iklim tiap negara dengan komitmen emisi nol bersih dan memperluas investasi dalam energi.

Untuk menyelesaikan itu, sektor publik dan swasta perlu ambil bagian. Keduanya harus berkolaborasi dalam inovasi seperti penangkapan karbon dan pertanian yang tangguh terhadap iklim.

Pengaturan terhadap teknologi yang tengah berkembang juga harus dipastikan berpedoman pada etika guna penyalahgunaan.

Artikel ini sudah tayang di detikInet




(ask/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads