Ini Pak Iyus, Warga Indonesia Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang

Kabar Internasional

Ini Pak Iyus, Warga Indonesia Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang

Dina Rayanti - detikJabar
Sabtu, 08 Feb 2025 15:30 WIB
Orang Indonesia pertama jadi sopir bus di Jepang
Orang Indonesia pertama jadi sopir bus di Jepang (Foto: NHK World Japan)
Bandung -

Iyus menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi sopir bus di Jepang. Pria berusia 40 tahun itu menjadi pekerja terampil asing pertama, setelah sektor transportasi darat ditambahkan dalam kategori kualifikasi.

Dikutip detikOto dari NHK World Japan, Iyus akan menjadi sopir bus wisata pada tahun fiskal berikutnya, tepatnya pada April untuk sebuah perusahaan di Tokyo.

Tahun lalu, anggota parlemen Jepang melakukan revisi undang-undang kontrol imigrasi dan undang-undang terkait. Dengan revisi tersebut, dipercaya bisa memperluas penerimaan lebih banyak pekerja asing, termasuk di sektor transportasi darat yang mencakup taksi dan bus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iyus orang Indonesia pertama jadi sopir bus di JepangIyus orang Indonesia pertama jadi sopir bus di Jepang Foto: NHK World Japan

Khusus sektor transportasi, karena baru ditambahkan ke dalam kategori pekerja berketerampilan spesifik, tes kelayakan baru dilakukan pada Desember tahun lalu. Menariknya, dari tes tersebut, hanya Iyus satu-satunya orang yang lulus di bidang bus.

"Ini seperti mimpi jadi kenyataan bahwa saya bisa menjadi pengemudi profesional. Saya ingin mengemudi dengan aman untuk memberikan layanan yang nyaman kepada pelanggan kami," ungkap Iyus saat berbicara kepada wartawan di kantor pusat grup perusahaan di Okayama.

ADVERTISEMENT
Potret bus-bus di JepangPotret bus-bus di Jepang Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Diharapkan keberadaan Iyus bisa membantu memenuhi kebutuhan melayani wisatawan internasional. Terlebih belakangan wisatawan mancanegara kian banyak datang ke Negeri Sakura tersebut.

"Iyus akan memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan internasional karena Jepang mengalami lonjakan jumlah pengunjung dari luar negeri," ujar Kepala Unit Bus dan Kereta Api Ryobu Group, Ogami Shinji.

Sebagai informasi tambahan, untuk bisa mengemudikan taksi dan bus di Jepang tidak lah mudah. Dilansir The Japan News, untuk bisa berkendara taksi dan bus, seseorang harus memiliki SIM kelas dua dan menjalani ujian tertulis yang tersedia dalam berbagai bahasa.

Di lain sisi, Jepang juga mengalami kekurangan pengemudi. Pemerintah setempat berencana untuk menerima 24.500 warga negara asing untuk bekerja sebagai pengemudi taksi, bus, dan truk untuk periode lima tahun hingga tahun fiskal 2028.

Artikel ini telah tayang di detikOto

(dry/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads