Badai Isu LGBT di Jabar yang Mulai Menyasar Kalangan Pelajar

Badai Isu LGBT di Jabar yang Mulai Menyasar Kalangan Pelajar

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 06 Feb 2025 15:29 WIB
Ilustrasi LGBT (Dok-detikcom)
Foto: Ilustrasi LGBT (Dok-detikcom)
Bandung -

Isu LGBT di Jawa Barat (Jabar) selama ini menjadi salah satu masalah yang tabu untuk dibicarakan. Upaya penanganannya belum menyentuh kata maksimal meskipun sejumlah regulasi tegas seperti peraturan daerah (Perda) telah dikeluarkan.

Sebagai wilayah yang kental dengan unsur keagamaan, Jabar jelas sejak dulu menentang perilaku menyimpang itu. Tapi, penanganannya seolah masih dipertanyakan, terutama bagi mereka yang telah terpapar.

Terbaru, Pembina Forum OSIS SMK se-Jabar Eka Sandi membeberkan bahwa LGBT sudah mulai menjangkit hingga ke kalangan pelajar. Ia sendiri pun beberapa kali terlibat memberikan edukasi kepada para remaja yang mengalami perilaku seks menyimpang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi isu LGBT di beberapa tahun ini cukup hangat di kalangan pelajar di Jawa Barat. Ini tentunya jadi PR kita bersama, apakah isu-isu di lapangan sudah sejauh mana kebenarannya dan bagaimana cara kita mengantisipasinya," kata Eka saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (6/2/2025).

Meski tidak merinci berapa jumlahnya, tapi Eka mengatakan pelajar yang terindikasi LGBT sudah menyasar kalangan siswa SMP hingga SMA/SMK. Sekedar diketahui, isu LBGT di kalangan pelajar pun beberapa waktu belakangan sudah muncul di beberapa daerah di Jabar.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa diskusi kami dengan Forum OSIS di kota/kabupaten bahwa mereka juga menemukan beberapa kasus tersebut yang sudah di level SMP, SMA dan SMK. Apakah itu kritis, ini belum bisa disimpulkan. Tapi memang ditemukan indikasi penyimpangan seksual di kalangan pelajar," tuturnya.

"Beberapa waktu lalu di kabupaten/kota kan isunya muncul. Memang ini satu hal yang harus disikapi dengan cermat oleh kita, supaya kasus tersebut tidak terjadi di kalangan pelajar karena ini dampaknya luar biasa. Dan tentu kami di Forum OSIS SMK berharap kami bisa menjadi bagian solusi dari persoalan tersebut," tambahnya.

Eka lalu membeberkan, dari beberapa perbincangannya, muncul istilah 'jejaring' di kalangan pelajar yang terindikasi LGBT. Bahkan kata dia, mereka punya tempat nongkrong berkode khusus ketika ingin janjian saling bertemu.

"Saya belum bisa menemukan data konkret jumlahnya, tapi dari diskusi kemarin-kemarin saya bertemu dengan beberapa Forum OSIS hal itu (LGBT di kalangan pelajar) memang terjadi. Angkanya itu tentu, kalaupun ada perlu diidentifikasi," ucapnya.

"Secara informasi, bahasa mereka yang saya dengar, 'jejaring' bahasanya. Istilah 'jejaring' ini juga harus kita pastikan, karena informasi dan isunya ini sensitif di kalangan pelajar. Harus bisa jadi concern pihak-pihak tertentu, kita perlu pastikan di lapangan seperti apa," tandasnya.

Menutup perbincangannya, Eka mengatakan, isu LGBT yang sudah mulai menyasar kalangan pelajar di Jabar harus ditangani secara serius. Sebab berdasarkan informasi yang ia terima dari psikolog, perilaku menyimpang itu bisa disembuhkan untuk menjaga masa depan para pelajar.

"Identifikasi psikolog ini bisa disembuhkan sebetulnya, tapi memang sejauh apa dan seberat apa bobot penyakitnya harus dipastikan. Solusinya tentu kolaborasi dari semua pihak, edukasi, sosialisasi. Dan kalau sudah terjadi terhadap orang-orang yang melakukan penyimpangan, butuh treatment khusus supaya mereka sembuh," katanya.

"Jadi kalau benar, harus sesegera mungkin menyikapinya. Tindakan pencegahan, antisipasi, supaya istilah jejaring ini harus kita antisipasi. Kita harus duduk bareng, bagaimana mengantisipasi hal ini tidak membesar dan tidak menyebar," pungkasnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads