Pemprov Jawa Barat turun tangan menyelesaikan masalah yang dialami sejumlah siswa SMAN 7 Cirebon yang tak bisa ikut mendaftar Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, masalah yang dialami siswa tersebut terjadi karena adanya kelalaian dari pihak sekolah. Menurutnya, sekolah terlambat menginput data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai salah satu syarat SNPMB.
"Itu karena faktor kelalaian sekolah dan ke depannya tidak terulang lagi. Harusnya sekolah mengingatkan dan jangan sampai terjadi kelalaian, karena seperti ini siswa dirugikan," ungkap Bey, Kamis (6/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sendiri memastikan, siswa SMAN 7 Cirebon tetap bisa ikut mendaftar SNPMB. Hal itu setelah Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) terkait finalisasi PDSS.
"Kami sudah fasilitasi, informasinya akan dibuka dalam dua hari ini, kami cek juga ke Pak Wamen, saya telepon untuk memastikan agar diberikan kesempatan kepada siswa yang pada waktu pendaftaran terlambat, tapi bukan kesalahan mereka," katanya.
Terpisah, Plh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Deden Saepul Hidayat menuturkan, sejauh ini laporan terkait siswa yang tak bisa mendaftar SNPMB baru terjadi di SMAN 7 Cirebon. Deden menegaskan, kepala cabang dinas setempat telah ditugaskan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Saya sudah menugaskan kepala cabang untuk mengklarifikasi lebih dalam dan pihak sekolah sudah ke Jakarta dan meminta untuk dibuka kembali (finalisasi data)," ujar Deden.
"Saya ingin orang tua tidak usah khawatir, karena kami sudah berusaha untuk membuka kembali aplikasi PDSS ini. Mudah-mudahan Pak Menteri bisa membantu, dan tadi sudah disampaikan, katanya dua hari dia akan dibuka," singkatnya.
(bba/yum)