Hasil Klarifikasi 3 Opang di Kasus Viral Maksa Kawal Bus di Bandung

Hasil Klarifikasi 3 Opang di Kasus Viral Maksa Kawal Bus di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 06 Feb 2025 11:29 WIB
Klarifikasi video viral dugaan pungli di Bojongkoneng, Bandung
Klarifikasi video viral dugaan pungli di Bojongkoneng, Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Aksi pungutan liar (pungli) terjadi di wilayah Bojongkoneng, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Kasus pungli ini dialami rombongan asal Jakarta. Dalam kasus ini korban harus membayar sejumlah uang kepada oknum ojek pangkalan (opang).

Tiga orang opang inisial AS, T dan A sudah diamankan Polsek Cibeunying Kidul. Ketiganya langsung memberikan klarifikasi kepada polisi.

"Alhamdulillah menindaklanjuti berita viral di medsos langsung kita amankan pihak ojek terkait berita viral itu. Kami siap melayani masyarakat dan bila ada masyarakat yang dirugikan kami siap menindaklanjuti," kata Kapolsek Cibeunying Kidul Kompol Suparman di Mapolsek Cibeunying Kidul, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suparman menyebut, dalam kejadian ini pihaknya belum menerima laporan dari korban.

"Ada tiga (yang diamankan) dan kami langsung klarifikasi kepada pihak kafenya dan kami menunggu laporan dari pihak yang dirugikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Rombongan bus ini hendak mengunjungi kafe yang berada di Bojongkoneng. Karena dari pihak rombongan tidak berkoordinasi dengan pihak kafe, mereka diminta opang agar dikawal menuju tempat tujuan.

"Mau ke kafe dan tidak ada koordinasi dengan manajemen, biasanya kalau ada koordinasi dikawal ojek setempat. Harapan kami tidak terulang kembali," tuturnya.

"Semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini lagi, sehingga kota Bandung bisa aman dan nyaman," tambahnya.

Rombongan di Bus Tak Melakukan Reservasi

Sementara itu, pihak kafe membenarkan jika rombongan bus tidak melakukan reservasi. Menurutnya jika rombongan melakukan reservasi maka akan dikawal ojek setempat yang sudah bermitra dengan pihak kafe dan nantinya ojek itu akan dibayar oleh pihak kafe.

"Biasanya kalau pakai bus suka ada koordinasi karena jalan sempit. Kejadian kemarin customer datang tanpa reservasi, biasanya kalau dalam jumlah besar ada reservasi dan kami libatkan ojek setempat untuk mengawal dan sudah biasa," ujar Yunus pengelola kafe.

"Dibayar dari kita kalau ada koordinasi, kejadian kemarin tamu datang dan pulang lagi. Tamu dari Jakarta jumlahnya kapasitas bus tiga perempat saja, 20-an (orang)," tambah Yunus.

Minta Maaf

Tiga oknum opang yang diamankan Polsek Cibeunying Kidul inisial AS, T dan A sudah Ketiganya sudah memberikan klarifikasi dan meminta maaf di hadapan polisi.

"Kami dari opang Bojong Koneng meminta maaf atas kejadian kemarin ada bus yang datang rombongan dari Jakarta, pada Hari Rabu Tanggal 5 Februari ke Kafe Detuik yang viral di medsos," kata AS usai memberikan klarifikasi di Mapolsek Cibeunying Kidul, Kamis (6/2/205).

AS juga meminta maaf secara khusus kepada rombongan bus wisata itu. "Saya minta maaf mungkin ada salah komunikasi, sampai viral di medsos. Kami meminta maaf kepada rombongan," katanya.

AS berjanji tak akan melakukan hal serupa dan dia juga meminta maaf kepada warga Kota Bandung karena telah berbuat resah dan mencoreng nama baik Kota Bandung. "Kami meminta maaf kepada warga Kota Bandung, kami minta maaf," tambahnya.

Kapolsek Cibeunying Kidul Kompol Suparman berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di Kota Bandung. "Semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini lagi, sehingga Kota Bandung bisa aman dan nyaman," tambahnya.

(wip/yum)


Hide Ads