.webp)
Paru-paru yang menghitam akibat paparan asap rokok membutuhkan perawatan dan perubahan gaya hidup untuk membantu memulihkannya. Meskipun paru-paru memiliki kemampuan untuk membersihkan diri dari waktu ke waktu, ada beberapa langkah yang dapat detikers ambil untuk mempercepat proses ini dan meningkatkan kesehatan paru-paru
Dilansir detikHealth, dokter spesialis paru dr Nina Eristina, SpP, mengatakan salah satu pengobatan atau detoks terbaik bagi seorang perokok adalah berhenti merokok. Itu juga berlaku bagi perokok pasif untuk menghindari paparan asap rokok.
"Tipsnya itu berhenti merokok dan menjauhi paparan asap rokok. Asap rokok dari orang lain juga sama seperti orang yang merokok dampaknya," ungkap dr Nina dalam arsip detikHealth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti, parunya itu dia akan healing perlahan-lahan, dibantu dengan olahraga, dan juga pola hidup sehat, seperti makanan gizi seimbang. Menurut beberapa penelitian yang masih kecil, makanan mengandung antioksidan tinggi itu bisa membantu memperbaiki paru-paru," terangnya.
Senada dengan itu, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dr Sitti Nurun Hikmah, MKes, SpKFR, juga menekankan pentingnya makanan sehat dan bergizi yang kaya akan antioksidan untuk paru-paru.
Ia menjelaskan makanan-makanan yang mengandung antioksidan ini bisa membantu mengurangi oksidan-oksidan yang ada di paru-paru, seperti polusi dan asap rokok. Ini dilakukan agar paru-paru kembali sehat.
Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Ngopi Tanpa Gula |
Selain itu, dr Nurun juga menekankan pentingnya menghidrasi tubuh bagi kesehatan paru-paru. "Hidrasi harus cukup, kebutuhan cairan tidak hanya untuk metabolisme paru-paru, sebetulnya untuk metabolisme keseluruhan. Jadi, kebutuhan cairan harus cukup, itu juga bisa membantu sebagai humidifier atau kelembapan saluran napas dan juga untuk mengencerkan dahak, supaya bisa keluar," jelas dr Nurun.
"Selain itu, latihan-latihan pernapasan, kebugaran kardiorespirasi, itu bisa kita lakukan di rumah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.
