Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menetapkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung terpilih. Penetapan dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan paslon 1 Sahrul-Gun Gun Gunawan terkait hasil Pilbup Bandung 2024.
Rapat pleno penetapan paslon itu digelar di Hotel Sutan Raja, Soreang, Rabu (5/2/2025). Dalam penetapan tersebut paslon 1, Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan terlihat tidak hadir.
"Alhamdulillah hari ini KPU Kabupaten Bandung telah menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih untuk pemilihan 2024," ujar Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nur Syamsi, kepada awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syam menjelaskan, sebelumnya MK telah memutuskan gugatan oleh paslon 01 tidak diterima atau ditolak. Setelah itu dirinya langsung menerima surat dari KPU RI untuk melakukan penetapan.
"Kami sudah surat arahan dari KPU RI dan itu semua sudah kami terima, sehingga untuk itu kami menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung pada hari ini," katanya.
Menurutnya saat ini pasangan Dadang Supriatna dan Ali Syakieb telah sah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung. Kemudian setelah itu akan direkomendasikan untuk segera dilantik oleh pemerintah pusat.
"Jadi setelah ini kami SK-kan penetapan, kami serahkan kepada DPRD untuk nanti akan dipergunakan dan diteruskan ke mendagri dan selanjutnya nanti pelantikan oleh Presiden. Insya Allah tanggal 20 Februari," jelasnya.
Pada penetapan tersebut, pasangan Sahrul-Gun Gun Gunawan tidak menghadiri secara langsung. Kata Syam, padahal KPU Kabupaten Bandung telah mengundang secara khusus pasangan tersebut.
"Untuk itu, kami tidak tahu ya, karena kami sudah memberikan undangan. Karena diundang itu pasangan calon bupati dan waktu bupati nomor 1 dan 2, kami undang, termasuk parpol pengusung kami. Tapi untuk ketidakhadiran, saya tidak tahu. Karena sampai hari ini, tidak ada konfirmasi kepada kami KPU terkait kehadiran atau tidak hadirnya," pungkasnya.
Janji Program 100 Hari
Sementara itu, Dadang Supriatna dan Ali Syakieb mengaku, telah menyiapkan ragam program 100 hari kerja pertama. Mulai menyiapkan lapangan pekerjaan dan peluang usaha bagi masyarakat.
"Kita akan merealisasikan janji untuk tenaga kerja atau menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja sebanyak 10.000 orang," ujar Dadang.
Dadang mengaku akan menciptakan pelaku wirausaha baru yang ada di Kabupaten Bandung. Kemudian para wirausaha tersebut akan dilatih dan dipantau untuk berkembang dari sisi usahanya.
"Jadi bukan hanya dilatih saja, tetapi harus betul-betul bisa menjadi pengusaha muda dan juga baru yang ini bisa meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Dia menyebutkan beberapa program baru telah dirancang oleh pasangan tersebut. Kemudian sebanyak 13 program prioritas pada periode pertama akan terus dilanjukan oleh Dadang Supriatna.
"Untuk 13 program prioritas yang pertama ini, tetap kita akan lanjutkan bahkan kita tingkatkan. Dan insya Allah kami sudah bahas anggaran nya BPJS itu semua kita sudah persiapkan, sehingga janji-janji politik pada waktu kampanye ini betul-betul bisa terlaksana dengan baik," jelasnya.
Dadang mengaku program insentif guru ngaji pun akan terus digulirkan dan ditingkatkan. Kata dia, program tersebut akan ditingkatkan terkait BPJS ketenagakerjaan bagi para guru ngaji tersebut.
"Jadi BPJS ketenagakerjaannya itu ada BPJS kecelakaan kerja, ada kematian, dan juga jaminan hari tua nah, kita tingkatkan. Sehingga kalau nanti sudah selesai itu bisa dicairkan untuk jaminan hari tua saja," ucapnya.
Dia menambahkan saat ini akan terus mengupayakan berbagai bagai cara untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya, kata dia, saat ini masih terjadi potensi PAD yang menurun.
"Kita lagi menggali potensi-potensi baru yang saat ini masih loss potensi. Nah, ini insya Allah saya optimis dengan gerakan-gerakan yang saat ini kita lakukan ini akan bisa menambah energi untuk membangun Kabupaten Bandung ke depannya," pungkasnya.
Fokus Infrastruktur
Sementara itu, Dadang Supriatna akan fokus dalam perbaikan jalan rusak yang ada di Kabupaten Bandung. Bahkan dirinya akan mengalokasikan dana perbaikan jalan senilai Rp 500 miliar per tahunnya.
Pihaknya menjelaskan hal tersebut telah selaras dengan fokus pembangunan dari Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi. Kata dia, pembangunan jalan tersebut akan dilakukan semasa dirinya menjabat lima tahun ke depan.
"Lima tahun kedepan, kita sudah buat per tahunnya itu Rp 500 miliar (perbaikan jalan). Jadi kita fokus, kebetulan Pak Gubernur terpilih juga fokusnya di jalan (rusak)," ujar Dadang, kepada awak media di Hotel Sutan Raja, Soreang, Rabu (5/2/2025).
Pihaknya mengaku optimis pada kepemimpinannya di periode kedua saat ini bisa memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Sehingga jalan rusak di Kabupaten Bandung sudah tidak ada lagi ke depannya.
"Saya optimis 5 tahun ke depan jalan di Kabupaten Bandung, tidak ada lagi yang lubang-lubang lagi. Disesuaikan dengan program Pak Gubernur terpilih, kata Pak Gubernur 2 tahun ini harus bisa menyelesaikan jalan," katanya.
Menurutnya dengan jalan yang telah diperbaiki bisa membantu akses dari desa hingga ke pusat kota. Sehingga semuanya bisa terhubung termasuk ke tempat-tempat wisata.
"Ini sangat-sangat bagus sekali. Artinya ini akan terhubung, termasuk daerah tempat wisata. Maka bagi pengunjung yang hadir ke tempat wisata," jelasnya.
Dia pun mengingatkan para pengusaha tempat wisata untuk bisa memperhatikan akses jalan. Kata dia, pembangunan atau kemajuan Kabupaten Bandung harus dilakukan secara kolaborasi.
Baca juga: MK Tolak Gugatan Pilkada Cirebon! |
"Saya minta kepada para pengusaha ini jangan ego sektoral, untungnya pengin diambil, tapi tidak memperhatikan kewajibannya. Jangan seperti itu. Ya kita sama-sama membangun Kabupaten Bandung. Insya Allah jalan kita akan selesai," ucapnya.
Dadang mengaku optimis perbaikan infrastruktur jalan bisa selesai semasa kepemimpinannya. Pasalnya saat ini terdapat kebijakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) akan dikelola oleh setiap Kabupaten Kota.
"Jadi saya optimis. Karena PKB kita Pajak Kendaraan Bermotor kita ini akan dikembalikan DPH-nya kepada Kabupaten Bandung dan kita fokus untuk menyelesaikan infrastruktur," pungkasnya.
(mso/mso)