Sebuah kejadian tak biasa terjadi di Markas Polrestabes Bandung. Seekor ular kecil, seukuran jari kelingking orang dewasa, ditemukan merayap di tumpukan berkas di Ruangan Biddokkes Polrestabes Bandung pada Senin (3/2). Ular tersebut pertama kali dilihat oleh salah satu anggota Biddokkes yang segera melaporkan temuannya ke Tim Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.
Tidak ingin mengambil risiko, Tim Rescue Diskar PB segera menuju lokasi dan melakukan evakuasi. Begitu tiba di ruangan, mereka dengan sigap menangkap ular tersebut yang sempat berpindah dari tumpukan berkas ke dalam lemari. Setelah diamankan, ular tersebut diidentifikasi sebagai ular kopi, sejenis ular tidak berbisa yang kerap ditemukan di pemukiman.
Menurut Kepala Seksi Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Erwin, timnya terbiasa menangani evakuasi berbagai jenis ular, baik yang tidak berbisa seperti ular kopi maupun ular berbahaya seperti piton dan kobra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gini untuk warga Bandung bila menemukan ular jangan lihat besar kecilnya, anggap saja semua ular berbisa, nanti kita yang lihat mana ular yang berbisa, mana yang tidak, terus mana yang berbisa menengah dan berbisa tinggi," kata Erwin saat dihubungi detikJabar, Selasa (4/2/2025).
Erwin menjelaskan bahwa ular kopi yang ditemukan di Polrestabes Bandung kemungkinan masuk akibat kondisi lingkungan yang berubah, terutama saat musim hujan. Genangan air bisa memaksa ular mencari tempat baru yang lebih kering, termasuk ke dalam bangunan seperti rumah atau kantor.
"Kemungkinan karena musim hujan, lalu ular itu sedang mencari mangsa atau mungkin saja lingkungannya terganggu dan tidak nyaman," ungkapnya.
"Kemungkinan bisa terjadi, sepertinya sedang mengejar katak atau tius," tambahnya.
Menurut Erwin, ular-ular jenis tersebut sudah umum jika masuk ke pemukiman. Meski demikian dia minta warga tetap waspada dan lakukan pelaporan ke Diskar PB Kota Bandung jika ada ular masuk rumah.
Erwin menyebut, kehadiran ular yang masuk ke rumah bisa dicegah, salah satunya rumah harus tetap bersih dan jangan sampai dibiarkan kotor.
"Selain itu, pencegahannya bisa dengan menyiram bau-bauan yang menyengat seperti risol, karbol di kamar mandi atau menebar obat anti serangga, terus juga membersihkan yang memang disinyalir tempat-tempat kotor atau tempat yang lembab, biasanya ular bersarang di sana," jelas Erwin.
Erwin juga mengatakan, dalam melakukan rescue ular petugas juga dilengkapi peralatan keamanan dan juga petugas-petugas yang melakukan evakuasi telah tersertifikasi.
"Kalau saat melakukan evakuasi kita gunakan besi pencapit, sarung tangan, kacamata, kemudian juga sepatu, petugas yang me-rescue sudah memiliki sertifikasi, pemadam 1 dan sertifikasi rescue," pungkasnya.
(wip/iqk)