Mau Periksa Kesehatan Gratis di Puskesmas Bandung? Simak Dulu Ini

Mau Periksa Kesehatan Gratis di Puskesmas Bandung? Simak Dulu Ini

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Senin, 03 Feb 2025 16:00 WIB
Ilustrasi Cek Kesehatan
Ilustrasi cek kesehatan. (Foto: Shutterstock)
Bandung -

Seluruh puskesmas di Kota Bandung akan mulai melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) mulai Kamis, 4 Februari 2025. Layanan tersebut berlaku gratis bagi masyarakat yang berulang tahun.

Di UPTD Puskesmas Sukahaji, simulasi PKG telah dilaksanakan. Berdasarkan pantauan detikJabar, warga yang datang akan mengantre di tempat yang tersedia untuk mendapat pemeriksaan awal seperti cek tekanan darah.

Setelah itu, warga akan diwawancarai mengenai kondisi kesehatan terkini. Kemudian, warga akan diarahkan untuk mendapat pemeriksaan selanjutnya sesuai dengan kondisi dan kategori usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, untuk mendapat pemeriksaan gratis, warga terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi Satu Sehat. Pasalnya, undangan warga untuk datang ke puskesmas akan diberikan melalui aplikasi tersebut.

"Nantinya pemberitahuan itu akan muncul lewat aplikasi Satu Sehat, ada notifikasi melalui WhatsApp dan aplikasi Satu Sehatnya. Yang penting download dulu aplikasi itu, kalau tidak tahu caranya bisa lihat tutotial. Atau kalau masih bingung, bisa langsung datang ke puskesmas saat ulang tahun," ungkap Anhar.

ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian.Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian. (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)

Saat ini, menurutnya Kementerian Kesehatan masih menyempurnakan sistem Satu Sehat. Nantinya, hasil pemeriksaan pun dapat dilihat di aplikasi tersebut.

Terkait jadwal pemeriksaan, dia mengatakan, saat ini masih dibatasi sebanyak dua hari dalam satu minggu. PKG akan digelar setiap Selasa dan Jumat di seluruh puskesmas. Akan ada jalur khusus bagi warga yang akan melakukan PKG.

"Pasti kami sediakan jalur khusus. Kebetukan di Sukahaji ini tenaganya banyak jadi memadai, kalau di puskesmas yang lebih kecil mungkin bisa diatur waktunya. Misanya yang sakit dulu diperiksa, nanti siang baru PKG," jelasnya.

Dia juga menyebut ketersediaan fasilitas PKG di seluruh puskemas sudah memadai untuk tahap awal pelaksanaannya. Nantinya, kekurangan-kekurangan akan dapat terpetakan setelah program berjalan. Hingga saat ini, stok kebutuhan masih menggunakan sisa stok tahun lalu.

"Misalnya strip gula darah, itu kebutuhannya sampai 1 juta (pcs). Masih ada sisa tahun kemarin 300 ribu, nah kekurangan 700 ribu itu sudah kita ajukan ke Kemenkes. Untuk sementara kita bisa melaksanakan (PKG), untuk awal-awal ini InsyaAllah cukup dengan ketersediaan tahun kemarin," paparnya.

Meski demikian, Anhar menilai, hal yang masih menjadi tantangan saat ini adalah ketersediaan sumber daya manusia. Untuk satu sesi pemeriksaan PKG, dibutuhkan minimal lima tenaga kesehatan.

"Tantangan terbesar memang di SDM. Kami jujur belum bisa mengukur berapa kebutuhannya. Kalau dilihat dari simulasi hari ini, minimal lima orang harus siap. Ada dokter, perawat sampai tenaga IT untuk input. Kalau warga Kota Bandung datang semua (untuk PKG), berarti kan ada 1,6 juta warga, Jelas kita butuh SDM yang memadai," paparnya.

Saat ini, Anhar menjelaskan, pihaknya telah merancang skema kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta. Hal tersebut untuk mengantisipasi jika SDM puskesmas overload.

"Peserta bisa dipecah dengan melakukan PKG di klinik-kliik swasta, opsi kedua adalah saya minta bantuan tenaga mereka. Karena kalau harus nunggu tenaga P3K dan PNS (baru) kan lama. Kita sudah koordinasi dengan tenaga-tenaga kesehatan itu," tutupnya.

(orb/orb)


Hide Ads