Petugas SAR gabungan yang dikomandoi Basarnas dari Kantor SAR Bandung menghentikan pencarian terhadap Abdul, penggembala kerbau yang hilang terseret arus Sungai Cikandang, pada Minggu, (26/1) lalu.
Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Moch Adip, pencarian Abdul dihentikan setelah pihak tim SAR gabungan telah memaksimalkan upaya pencarian sejak seminggu terakhir, sejak pertama kali dinyatakan hilang Minggu lalu.
Menurutnya, upaya pencarian terhadap kakek berumur 61 tahun tersebut secara resmi dihentikan pada Minggu, (2/2) petang kemarin, setelah petugas SAR gabungan melaksanakan debriefing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan pertimbangan teknis di lapangan, operasi SAR telah dilaksanakan secara maksimal dan sesuai SOP. Operasi SAR dinyatakan selesai, dan dilanjutkan dengan pemantauan," kata Adip.
Adip menjelaskan, selama seminggu proses pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan, tidak ditemukan tanda-tanda penemuan Abdul yang menghilang di Sungai Cikandang itu.
Selain itu, kata Adip, operasi SAR juga telah dimaksimalkan dengan menggunakan berbagai metode pencarian. Mulai dari penyisiran di kawasan perairan hingga radius beberapa kilometer dari titik awal hilang, hingga penyisiran di daratan.
Diberitakan sebelumnya, Abdul sendiri dinyatakan hilang di Sungai Cikandang, yang berlokasi di Kecamatan Pakenjeng, Garut, pada Minggu (26/1) petang sekitar jam 17.00 WIB.
Menurut Plt Kasat Polairud Polres Garut, Ipda Aep Saprudin, Abdul terseret arus saat berupaya menyeberangi Sungai Cikandang, yang saat itu tengah berarus deras.
"Korban hendak pulang ke rumah selepas menggembala kerbau bersama seorang rekannya," kata Aep.
Detik-detik Abdul terseret arus dan menghilang, sempat terekam dalam video amatir yang direkam rekannya sendiri. Dilihat detikJabar, dalam video berdurasi 25 detik, menampilkan suasana mencekam saat kejadian itu berlangsung.
Abdul, terlihat meminta tolong di tengah derasnya arus sungai, sebelum benar-benar lenyap ditelan air.
"Astaghfirullah, ya Allah, ya robbi, Mang Abdul karunya teuing (kasihan sekali)," kata perekam video tersebut.
Setelah sempat bertahan melawan derasnya arus sungai, korban terlihat mulai terseret dan kemudian menghilang di Sungai Cikandang.
(dir/dir)