Pria Ini Pernah Tak Tidur Selama 11 Hari

Kabar Internasional

Pria Ini Pernah Tak Tidur Selama 11 Hari

Khadijah Nur Azizah - detikJabar
Minggu, 02 Feb 2025 23:30 WIB
Ilustrasi Pria Begadang
Ilustrasi begadang. Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Randy Gardner, pria asal San Diego, California, lahir sekitar tahun 1946. Ia pernah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai manusia yang terjaga paling lama tanpa tidur.

Pada Januari 1964, Gardner yang saat itu berusia 17 tahun berhasil tetap terjaga selama 11 hari dan 24 menit atau sekitar 264,4 jam. Ia memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Tom Rounds selama 260 jam.

Awalnya, eksperimen ini muncul dari ide sederhana. Bersama dua temannya, Bruce McAllister dan Joe Marciano, Gardner ingin melakukan penelitian yang menarik perhatian dunia. Mereka berencana untuk mengikuti Pameran Sains Tahunan Greater San Diego ke-10.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mencari topik penelitian, Gardner mendengar tentang seorang penyiar radio di Honolulu, Hawaii, yang berhasil tidak tidur selama 260 jam. Inilah yang menginspirasinya untuk mencoba memecahkan rekor tersebut.

"Saya orang yang sangat bertekad, dan saat saya merasa tertekan, saya tidak bisa menyerah sampai ada solusi," ujar Gardner kepada NPR.

ADVERTISEMENT

Proses Eksperimen dan Dampaknya

Dalam eksperimen ini, Gardner kalah dalam lemparan koin dan ditunjuk sebagai subjek uji. Sementara itu, McAllister dan Marciano bertugas memantau kondisi fisik serta mentalnya, memastikan ia tidak tertidur selama percobaan berlangsung.

Eksperimen dimulai pada 28 Desember 1963, saat liburan musim dingin sekolah mereka. Setelah tiga hari tanpa tidur, Gardner mulai merasakan efek negatif, seperti mual dan kesulitan mengingat informasi.

Kabar tentang eksperimen ini sampai ke Stanford, California. Seorang peneliti muda dari Stanford, William C. Dement, tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan pergi ke San Diego untuk mengawasi kondisi Gardner. Selain itu, Letnan Komandan John J Ross, seorang petugas medis dari Angkatan Laut AS, juga turut membantu dalam pemantauan kesehatannya.

Pada 8 Januari 1964, Gardner menyelesaikan eksperimennya. Ia berhasil terjaga selama 11 hari berturut-turut, mencetak rekor baru dalam Guinness World Records.

Meskipun rekornya dipecahkan pada tahun yang sama, eksperimen ini tetap menjadi salah satu studi paling terdokumentasi tentang efek kurang tidur. Hasilnya memberikan wawasan penting mengenai fenomena "microsleep", di mana seseorang mengalami tidur singkat yang tidak disadari.

Puluhan tahun setelahnya, penelitian mengenai tidur terus berkembang, terutama dalam memahami dampak buruk dari kurang tidur terhadap kesehatan.

Pada tahun 1986, Guinness World Records mencatat rekor kurang tidur terakhirnya atas nama Robert McDonald, yang berhasil terjaga hampir 19 hari. Namun, pada 1996, Guinness menghentikan pencatatan rekor kategori ini dengan alasan dampak berbahaya dari kurang tidur yang ekstrem.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(kna/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads