Festival Penyucian Diri di Sungai yang Bikin Patah Hati

Festival Penyucian Diri di Sungai yang Bikin Patah Hati

Syanti Mustika - detikJabar
Sabtu, 01 Feb 2025 21:00 WIB
Pilgrims arrive to take a holy dip at Sangam, the confluence of the Ganges, Yamuna and mythical Saraswati rivers, on the occasion of Mauni Amavasya during the Maha Kumbh Mela festival in Prayagraj on January 29, 2025. A stampede at the worlds largest religious gathering in India killed at least 15 people with many more injured, a doctor at the Kumbh Mela festival told AFP. (Photo by Niharika KULKARNI / AFP)
Kerumunan massa di festival Kumbh Mela di India (Foto: AFP/NIHARIKA KULKARNI)
India -

Sungai yang dianggap suci untuk ritual sakral Maha Kumbh Mela di India tercemar polusi. Hal itu membuat netizen yang ikut perayaan itu patah hati.

Ritual Maha Kumbh Mela, merupakan salah satu festival keagamaan yang diprediksi diikuti oleh jutaan peziarah.

Festival itu dilaksanakan di Prayagraj dan para jamaah membasuh diri di Triveni Sangam, pertemuan tiga sungai suci yaitu Gangga, Yamuna, dan Saraswati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India: Bisakah Tragedi Festival Maha Kumbh Mela Dihindari?maha kumbh mela Foto: DW (News)

Pemerintah Uttar Pradesh telah menerapkan pengaturan yang ekstensif untuk Maha Kumbh, salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, termasuk tenda untuk akomodasi, toilet portabel, dan keran air minum.

Dikutip detikTravel dari News18, Jumat (31/1/2025) namun kesucian festival ini dikotori oleh peziarah yang tidak bertanggungjawab. Viral di medsos sebuah video yang memperlihatkan kesedihan salah satu peziarah yang menyoroti polusi di Kumbh Mala. Katanya, dia patah hati setelah melihat kumuhnya tempat ritual keagamaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam videonya, dia menangis dan menceritakan bahwa tepi sungai suci itu dipenuhi dengan pakaian yang dibuang, sampah plastik, bunga dan karangan bunga yang membusuk. Yang mengejutkan, video tersebut menunjukkan beberapa tempat di mana orang-orang mungkin telah buang air besar di tempat terbuka, yang semakin menodai tempat suci tersebut.

Video wanita itu dengan cepat menjadi perbincangan di media sosial, memicu kemarahan dan seruan pemerintah dan kesadaran para peziarah. Dalam videonya, dia memohon pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pencemaran tempat suci tersebut.

Netizen mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap perilaku beberapa orang, padahal pemerintah telah berupaya menjaga kebersihan dan ketertiban. Banyak yang menuntut hukuman berat bagi mereka yang terus mengabaikan kesucian pertemuan keagamaan tersebut.

Artikel ini telah tayang di detikTravel

(sym/yum)


Hide Ads