Jabar Hari Ini: Cinta Segitiga di Balik Aksi 2 Wanita Bunuh Pria Difabel

Jabar Hari Ini: Cinta Segitiga di Balik Aksi 2 Wanita Bunuh Pria Difabel

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 31 Jan 2025 22:00 WIB
Pelaku pembunuhan pria disabilitas di Subang
Pelaku pembunuhan pria disabilitas di Subang (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dari mulai kebakaran yang melanda tiga pabrik di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung padam setelah 13 jam terbakar, hingga pelaku pembunuhan pria yang ditemukan di semak belukar yang ada di Leuwigajah, Kota Cimahi berhasil ditangkap polisi setelah beberapa hari melarikan diri dari kejaran polisi.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

13 Jam Membara Kebakaran Pabrik di Margaasih Padam

Tiga pabrik yang terbakar di Taman Kopo Indah (TKI), Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, akhirnya padam pada pagi tadi. Sebanyak 15 kendaraan pemadam dari Bandung Raya turut memadamkan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kadis Damkar Kabupaten Bandung, Iman Irianto Sudjana mengatakan, petugas awalnya menerima laporan kebakaran pada Kamis (30/1) pukul 16.55 WIB. Proses pemadaman berlangsung dengan alot dan menghabiskan waktu belasan jam.

"Api padam secara resmi saya nyatakan selesai pada pukul 05.36 WIB (Jumat, 31 Januari 2025). Total hampir 13 jam proses pemadaman," ujar Iman, kepada detikJabar hari ini.

ADVERTISEMENT

Iman menjelaskan proses pemadaman dibantu unit pemadaman dari Kota Bandung dan Kota Cimahi. "Data awal kan 12 unit mobil. Kemudian ada tambahan lagi dari Kota Cimahi dan Kota Bandung. Total 15 unit," katanya.

Iman mengaku belum bisa menyebutkan penyebab kebakaran. Pasalnya petugas hanya fokus dan berupaya memadamkan api.

"Tugas utama kami adalah pemadaman. Artinya saat petugas kami datang api sudah besar. Jadi konsentrasi penuh kami ada di pemadaman. Nah ada fungsi dari kepolisian yang nanti akan mendalami penyebab kebakaran tersebut," jelasnya.

Dia menyebutkan peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun beberapa petugas mengalami luka ringan. "Alhamdulillah nggak ada korban jiwa. Cuma kemarin yang saya khawatir adalah masyarakat yang membludak menonton proses pemadaman. Terus karyawan pabrik juga banyak yang ikut menonton," ucapnya.

Iman mengungkapkan saat peristiwa tersebut terjadi kondisi pabrik dalam keadaan kosong. Sebab, seluruh karyawan pabrik telah selesai jam tugas.

"Memang pabrik itu bukan pabrik besar yang memiliki shift-shift. Pabrik tersebut relatif sore sudah pada pulang. Jadi pas kejadian pun kondisinya memang sudah pulang tinggal security," kata Iman.

Menurutnya salah satu kendala pemadaman adalah adanya beberapa material pabrik yang sulit dipadamkan, di antaranya thinner, lem, plastik, hingga kain atau benang.

"Bahkan sempat beberapa kali dentuman. Sehingga anggota sempat terkena serpihan kaca dan beling. Termasuk saya juga kena serpihannya," bebernya.

Setelah itu, petugas mengalami kesulitan mendapatkan sumber air. Sehingga petugas harus mencari sumber air ke lokasi yang lebih jauh dari pabrik.

"Seharusnya sekelas pabrik-pabrik gitu punya bukan lagi apar (alat pemadam api ringan), tapi hydrant. Jadi hydrant harus sesuai dengan proteksi kebakaran gedung atau bangunan. Terus kendala ketiga, angin kencang sekali. Jadi kami agak sulit pemadam," pungkasnya.

Ketiduran Usai Mencuri Nasib Pencuri Ini Berakhir di Bui

AN (35) pelaku pencurian di Kabupaten Garut kelelahan setelah beberapa kali melakukan aksi pencurian. AN ditangkap, gegara ketiduran usai membobol sebuah sekolah dasar. Aksi pencurian yang dilakukan oleh AN, diketahui terjadi pada Senin (27/1) lalu di SD Negeri Sirnasari 2, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

Menurut Kapolsek AKP Hilman Nugraha, aksi pencurian ini pertama kali diketahui oleh guru yang masuk ke sekolah di pagi hari saat itu. "Jadi saat salah seorang guru datang ke sekolah di pagi hari, saksi mengetahui jika ruangan guru sudah dalam keadaan terbuka dan ada tanda-tanda pembobolan," kata Hilman kepada detikJabar hari ini.

Sang guru, kemudian mengecek kondisi di dalam ruangan. Hasilnya, ada beberapa barang berharga yang raib. Mulai dari infocus, mesin fingerprint, hingga kotak uang donasi siswa dan beberapa bungkus makanan ringan.

Saksi kemudian meminta bantuan ke masyarakat sekitar untuk mencari jejak-jejak dalang di balik aksis pembobolan kantor dan raibnya sejumlah barang berharga tersebut.

"Saat sedang menelusuri, mereka kaget karena ada seseorang yang sedang tidur di dalam masjid sekolah. Di dekat orang tersebut ada barang-barang yang hilang tadi," ungkapnya.

Sontak, pria yang belakangan diketahui berinisial AN itu, langsung diringkus dan diserahkan ke pihak kepolisian. Berdasarkan penuturannya kepada polisi, AN mengaku lelah setelah melakukan aksi pembobolan dan pencurian tersebut.

"Tersangka mengakui perbuatannya. Adapun mengenai momen saat di masjid, tersangka AN mengaku ketiduran setelah melakukan aksinya," ungkap Hilman.

AN diketahui melancarkan aksinya dengan memanjat tembok sekolah pada Senin dini hari. Setelah berhasil masuk ke area sekolah, dia kemudian membobol bangunan kantor guru, dengan menggunakan linggis dan mengambil barang berharga di sana.

AN diketahui tak sekali ini saja melakukan aksi pencurian. AN merupakan warga asli setempat di lingkungan sekolah. Sejak dia kecil, warga setempat sudah menyadari adanya tingkah aneh yang dilakukan AN.

"Dari dulu memang terkenal suka mengambil barang milik orang. Makanya, AN dan keluarganya pindah ke Bandung. Tapi, belakangan ini pulang lagi ke Garut dan tinggal di rumah neneknya. Di Bandung juga sama pernah mencuri laptop milik masyarakat," ucapnya.

Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti yang dicurinya dari dalam ruangan guru di SDN Sirnasari 2. AN kini mendekam di balik jeruji besi, dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman hingga 7 tahun penjara.

Pelaku Pembunuh Pria di Cimahi Diringkus Polisi

Pelaku pembunuhan seorang pria yang jasadnya ditemukan tergeletak di semak belukar Kampung Pojok Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi berhasil ditangkap.

"Iya sudah diamankan (diduga pelaku pembunuhan)," kata Wakapolres Cimahi, Kompol Andry Fran Ferdyawan saat dikonfirmasi hari ini.

Sat Reskrim Polres Cimahi saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku terkait aksinya menghabisi nyawa korban.

"Masih pemeriksaan, nanti kami sampaikan hasilnya," kata Andry.

Dalam kejadian ini, warga Kampung Pojok Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, digegerkan dengan penemuan mayat di semak belukar pada Jumat (24/1) lalu.

Jasad pria tanpa identitas itu ditemukan warga setempat pada pukul 05.30 WIB. Saat ditemukan, jasad pria itu dalam kondisi penuh luka di bagian kepala dan badan tanpa busana bagian atas. Namun setelah dilakukan identifikasi melalui sidik jari, korban diketahui bernama Irfan Pratama Ilahi (26), warga Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Pembunuh Siti Wahyuni Ditangkap Polres Cianjur

MH (23), pelaku pembunuhan dan pemerkosaan wanita bernama Siti Wahyuni (28) yang jasadnya dibuang di perkebunan teh Cugenang, Cianjur berhasil ditangkap setelah 5 hari kabur.

Jasad Siti Wahyuni ditemukan pada Minggu (26/1) LALU. Sejak kejadian, pelaku MH kabur dan baru ditangkap penyidik Satreskrim Polres Cianjur hari ini.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, setelah lima hari penyelidikan dan pencarian, pelaku berhasil diamankan di kawasan Kecamatan Sukaluyu.

"Diamankan tadi sekitar jam 10.00 WIB di wilayah Sukaluyu. Pelaku terpantau sedang berkeliling dengan mengendarai sepeda motor. Langsung oleh anggota diamankan dan sekarang dibawa ke Mapolres Cianjur untuk diperiksa," kata dia saat dikonfirmasi.

Tono mengatakan selama lima hari terakhir pihaknya berusaha mengidentifikasi pelaku berdasarkan rekaman CCTV di tujuh lokasi berbeda.

"Berbekal CCTV kita cek pergerakan pelaku dan mengidentifikasinya. Ada tujuh CCTV yang kita cek, mulai dari Jalan Pangeran Hidayatullah hingga ke kawasan Perkebunan teh di Cugenang," kata dia.

Setelah identitasnya dikantongi, polisi pun mencari keberadaan pelaku yang diduga berpindah-pindah di wilayah Cianjur. "Selama lima hari pelaku ini berpindah-pindah tempat tapi masih di seputaran Cianjur. Dan tadi akhirnya berhasil kami amankan," kata dia.

Menurut dia, dari pemeriksaan sementara pelaku mengakui telah membunuh korban. "Sudah mengakui, dan dari pengakuannya juga dia melakukannya sendiri," kata dia.

Ditanya terkait motif dan modus pelaku, Tono mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami masih dalami motif dan modusnya, untuk keterangan lengkapnya kita akan sampaikan segera setelah proses pemeriksaan selesai," tuturnya.

Terlibat Cinta Segitiga 2 Wanita Bunuh Pria Difabel

Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan sadis Toikin (22) pria disabilitas di Subang. Cinta segitiga jadi pemicu pembunuhan yang dilakukan dua wanita inisial A (21) dan T (16).

"Motifnya itu cemburu ada hubungan percintaan di antara mereka bertiga," ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu di Mapolres Subang hari ini.

Ariek mengatakan pihaknya masih menyelidiki terkait hubungan rinci ketiganya. Termasuk dugaan hubungan sesama jenis antara kedua pelaku.

"Terkait hubungan sesama jenis, masih dalam penyelidikan," kata Ariek.

Ariek menambahkan insiden berdarah itu juga diawali saat salah satu pelaku janjian dengan korban untuk bertemu pada 20 Januari 2025. Namun, pertemuan itu baru terjadi sepekan setelahnya.

Kedua pelaku kemudian menjemput korban ke rumahnya dan diajak untuk berkeliling hingga sampai ke sisi laut Patimban. Setelah itu, ketiganya kemudian menuju ke TKP di Jalan Pertamina.

"Di lokasi, mereka bertiga melakukan komunikasi, bercengkrama, kemudian terjadi cekcok perkelahian di antara mereka bertiga. Si pelaku A kemudian mengambil pisau di dalam jok motor. Kemudian anak inisial T mengambil pisau di pinggang. A menusukan di sekitar leher. Anak inisial T menusuk di punggung korban," tutur Ariek.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan autopsi, terdapat 27 luka tusukan di tubuh korban. Bahkan terdapat luka di bagian dalam tubuh dan kepala.

Usai melakukan penusukan, kedua pelaku pergi meninggalkan korban. Tiga hari berselang, pelaku ditangkap jajaran Unit Resmob, Unit IV PPA Satreskrim Polres Subang dibantu Resmob Polda Jabar dan Unit Reskrim Polsek Pusakanagara.

Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, dikejutkan dengan penemuan mayat pria penuh luka tusuk di pematang sawah dekat Jalan Pertamina. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (25/1) sekitar pukul 22.00 WIB dan langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Korban diketahui bernama Toikin (22), warga Desa Kebondanas, Kecamatan Pusakanagara, Subang. Berdasarkan informasi dari keluarga, Toikin merupakan disabilitas sejak lahir akibat kondisi medis tertentu.




(wip/mso)


Hide Ads