Cerita Lukman Berjibaku Padamkan Kebakaran Pabrik di Bandung

Cerita Lukman Berjibaku Padamkan Kebakaran Pabrik di Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 01 Feb 2025 06:30 WIB
Lukman.
Lukman. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

"Turun dari tiang, panjangkan selang. Aral melintang, terus dia terjang. Woo.. sang penakluk api. Woo.. sang penakluk api. Tak pernah takut mati! Yeah."

Penggalan lirik lagu milik The Changcuters tersebut kerap menjadi penyemangat bagi para petugas pemadam kebakaran kala menaklukkan api. Mereka berjibaku demi kobaran api segera padam dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Dengan semangat pantang menyerah petugas menginjak pedal gas sang Gajah Merah menuju titik kobaran api. Gesit dan cekatan selang air pun langsung disemprotkan dengan penuh semangat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Target pemadaman petugas kali ini adalah tiga pabrik di Taman Kopo Indah (TKI), Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Mereka langsung menembus kepulan asap untuk menggapai titik-titik kobaran api.

Salah satu yang pertama kali datang ke lokasi kebakaran adalah Danru Disdamkar Kabupaten Bandung Pos TKI, Lukman (48). Tanpa pikir panjang, ia dan pasukannya langsung memadamkan api dengan kobaran yang besar.

ADVERTISEMENT

"Saat sampai di TKP, ternyata apinya besar. Jadi saya yang langsung menyerang api dengan air pertama kali," kata Lukman kepada detikJabar, Jumat (31/1/2025).

Kondisi api yang membesar, Lukman langsung menginformasikan kepada pimpinannya untuk tambahan personel pemadaman. Hasilnya seluruh unit Disdamkar di Kabupaten Bandung langsung tiba di lokasi kejadian.

"Kita langsung menyebar ke berbagai titik api. Kondisi cuaca pada saat itu memang angin kencang sekali. Sehingga api dengan cepat merembet ke pabrik ke dua dan ke tiga," katanya.

Berbagai cairan thinner, lem, hingga kain benang membuat kobaran api semakin membesar. Hal tersebut membuat petugas kesulitan memadamkan api.

"Petugas memadamkan dengan teknis pancar sambil maju ke titik dalam api. Saat api membesar itu semua petugas terus berupaya aja memadamkan api. Jadi kami fokus hanya ingin api tersebut bisa cepat padam," jelasnya.

Lukman mengaku selama pemadaman beberapa petugas mengalami luka. Kemudian di lokasi kejadian terdapat tim PMI yang turut memberikan bantuan pengobatan. Sehingga petugas terus fokus melakukan pemadaman.

"Jadi selama 13 jam itu tidak terfokus ke satu titik kebakaran. Jadi datang mobil satu, langsung kita semprotkan. Semua petugas menyebar ke tiga area pabrik," ungkapnya.

Menurutnya, selama pemadaman para petugas diterpa fisik hingga tenaga. Sehingga beberapa petugas terus menyediakan persediaan air minum supaya tidak dehidrasi.

"Kondisi fisik memadamkan api selama 13 jam memang sebenarnya sudah terbiasa. Tapi memang fisik diuji, makanya harus ada suplai air minum juga untuk petugas. Sehingga petugas tidak mengalami dehidrasi. Kemudian untuk makan pun dilakukan secara bergantian. Setelah itu petugas harus kembali memadamkan api," kata Lukman.

Proses pemadaman pabrik tersebut kolaborasi bersama Kota Bandung dan Kota Cimahi. Sehingga api baru mulai mereda pada menjelang waktu subuh, Jumat (31/1/2025).

"Ya memang pada waktu subuh itu api sudah mulai mengecil. Mungkin dikarenakan sudah tidak ada barang yang bisa terbakar lagi. Materialnya juga kayanya sudah habis kan. Terus bisa padam juga karena terus digempur sama air. Sehingga api mulai mereda hingga berhasil padam," bebernya.

"Jadi malem yang melakukan pemadaman ada sekitar 15 unit mobil. Trus ada bantuan juga kan dari Kota Bandung dan Kota Cimahi. Kalau totak personel ada lah sekitar 60 personel. Alhamdulillah tidak ada korban," tambahnya.

Pihaknya mengaku telah menjadi petugas Disdamkar Kabupaten Bandung sejak 2005 sampai 2016. Ia sempat pindah instansi dan kembali lagi menjadi petugas Disdamkar pada tahun 2017.

"Suka dukanya mah macem-macem lah. Dukanya mah kalau api sudah sulit dipadamkan. Contohnya yang tadi malam kan. Jadi ada cemoohan masyarakat juga kan. Suka nya mah ketika sudah memadamkan api. Jadi ada perasaan senang aja pas api padam teh," pungkaanya.

(orb/orb)


Hide Ads