Tujuh orang dari satu keluarga di Kabupaten Garut dilarikan ke fasilitas kesehatan usai mengalami keracunan. Usut punya usut, mereka mengalami gejala usai menyantap hidangan berbahan jamur liar bersama-sama.
Para korban, yakni K (7), S (8), H (11), R (12), A (13), L (15) dan R (22) dilarikan ke Puskesmas Selaawi, Kabupaten Garut pada Kamis, (30/1/2025) dini hari tadi. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani, ketujuh orang tersebut dilarikan ke UGD Puskesmas Selaawi usai mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing hingga lemas.
Baca juga: 8 Warga Ciater Subang Keracunan Jamur Rampak |
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter menemukan ada gejala lain seperti nyeri pada ulu hati dan tanda-tanda muntah kemerahan," kata Leli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leli menyebut, para korban kemudian diberikan pertolongan pertama oleh tim dokter dari puskesmas. Seperti diberi cairan infus, serta obat-obatan simptomatis untuk meredakan gejalanya.
"Alhamdulillah kondisi mereka saat ini berangsur membaik," katanya.
Setelah melakukan pertolongan pertama kepada para korban, petugas juga mengidentifikasi sebab keracunan yang melanda satu keluarga asal Kecamatan Selaawi tersebut. Ternyata, mereka diduga kuat keracunan usai menyantap idangan jamur liar yang dimasak oleh orang tuanya.
Menurut pengakuan korban, kata Leli, cerita ini bermula ketika salah satu anak menemukan jamur liar berwarna hitam kebiruan di bekas pohon kelapa, pada Rabu pagi kemarin.
Jamur tersebut kemudian diberikan kepada orang tuanya, dan sang ibu kemudian memasak jamur tersebut pada Rabu malam. Mereka, ketujuh korban, kemudian menyantap jamur tersebut bersama-sama sekitar jam 8 malam. Namun, mereka kemudian mulai mengalami gejala keracunan sekitar tiga jam kemudian, hingga akhirnya dilarikan ke puskesmas pada Kamis dini hari.
Leli menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mengonsumsi panganan, guna menghindari kejadian serupa. "Kami juga akan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk memastikan tidak ada kasus serupa di kemudian hari," pungkas Leli.
(sud/sud)