Kondisi itu mendorong DPRD Jabar untuk mengingatkan pemerintah agar tetap waspada. Mereka menyoroti pentingnya langkah pencegahan yang lebih ketat guna melindungi peternak dari potensi kerugian besar.
Di sisi lain, Pemprov Jabar telah menyiapkan 52 ribu dosis vaksin untuk melakukan vaksinasi massal secara masif. Hal itu diapresiasi Anggota Komisi II DPRD Jabar, Arief Maoshul Affandy.
"Soal PMK ini Pemprov jabar langsung turun untuk vaksinnya sekitar 52 ribu dosis, jadi memang sudah mengambil langkah. Di daerah seperti di Ciamis itu udah ditambah sekitar 500 dosis," ucap Arief dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).
Menurut Arief yang juga anggota Fraksi PPP ini, salah satu lumbung ekonomi Jabar adalah sektor peternakan. Dengan adanya langkah vaksinasi secara masif, Arief berharap tidak ada lagi kasus PMK di Jabar apalagi jelang Hari Raya Idul Adha mendatang.
"Menjelang Idul Adha memang sudah tepat vaksinasi ini. Mudah-mudahan 6 bulan ini sehat, karena setahun dua kali dosis vaksinasi kan," ujarnya.
"Setidaknya, hal itu bisa memberikan rasa aman kepada peternak maupun masyarakat umum khususnya saat menghadapi Idul Adha mendatang," sambungnya.
Selain itu, Arief meminta pihak terkait untuk terus mengawasi keluar masuknya hewan ternak di Jabar baik dari dalam maupun luar negeri.
"Saya juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak khususnya sapi-sapi yang datang dari luar Jabar hingga luar negeri," jelas Arief.
Sebelumnya, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menerangkan, selain menyiapkan 52 ribu dosis vaksin, Jabar telah mendapat bantuan 163 ribu dosis vaksin hewan dari Kementerian Pertanian.
Menurut Bey, vaksinasi diberikan secara gratis kepada para peternak dan bakal dilakukan secara berkala sebanyak dua kali.
"Vaksinasi ini gratis untuk para peternak, dengan proses penyuntikan yang dilakukan dua kali. satu kali suntikan pertama dan enam bulan kemudian akan diberikan booster lagi," kata Bey. (bba/yum)