Pemerintah Kota Bandung telah menemui pihak aplikator pemburu koin. Dalam pertemuan itu, Pemkot meminta aplikator menghentikan segala aktivitasnya terkait berburu koin di Kota Bandung.
Bukan cuma menghentikan aktivitas, Pemkot Bandung juga meminta aplikator untuk memperbaiki kerusakan fasilitas umum akibat tren berburu koin yang banyak dilakukan oleh warga tersebut.
Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bandung, Yuli Eka Dianti mengatakan, pertemuan itu digelar tiga hari lalu. Namun hingga kini, permintaan tersebut tak kunjung dipenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada yang datang ketemu kami di kantor DPKP dan kami sudah menyampaikan juga bahwa permainan ini harus segera dihentikan," ucap Yuli, Kamis (16/1/2025).
"Karena kemarin yang datang itu tim marketing, bukan pimpinan tertinggi dari aplikasi itu. Mereka akan diskusikan dulu, jadi saya masih menunggu tindaklanjut dari mereka dan mereka bilang akan dibicarakan dulu dengan pimpinan," lanjutnya.
Setelah viral dan mendapat peringatan keras dari Pemkot Bandung karena merusak beberapa fasilitas umum seperti taman, tren berburu koin kata Yuli saat ini mulai berkurang. Hanya saja, dia khawatir lokasi berburu koin justru dipindah ke tempat lain.
"Kami khawatir mereka jadi pindah ke lokasi atau titik yang lain jadi tidak lagi di taman yang kemarin sudah viral kerusakannya seperti taman Sukajadi dan Taman Tegallega," katanya.
![]() |
Yuli menegaskan, Pemkot Bandung terbuka dengan inovasi yang dilakukan. Namun menurutnya, konsep permainan berburu koin justru berdampak negatif khususnya pada rusaknya taman-taman di Kota Bandung.
"Kami dari DPKP khususnya pemerintah kota tidak melarang kegiatan kreatifitas dari masyarakat, hanya saja harus berdampak positif yang tidak merusak, kalau bisa kegiatannya itu ada edukasinya," ungkap Yuli.
Diketahui, tren berburu koin sedang digandrungi warga Kota Bandung. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari koin yang disebar oleh pihak aplikator di sejumlah lokasi seperti Taman Tegallega, Taman Maluku dan Taman Sukajadi.
Koin yang diburu warga itu kabarnya bisa ditukar dengan uang digital dengan nilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. a
(bba/yum)