Jabar Hari Ini: Pilu Remaja Garut Dilecehkan 3 Kakak Kelasnya

Jabar Hari Ini: Pilu Remaja Garut Dilecehkan 3 Kakak Kelasnya

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 09 Jan 2025 22:00 WIB
Pelecehan Seksual
Ilustrasi pelecehan (Foto: iStock).
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (9/1/2024). Mulai dari aksi heroik pegawai minimarket di Tasik yang gagalkan perampokan hingga remaja perempuan Garut dilecehkan kakak kelas menggunakan terong.

Berikut rangkuman Jabar hari ini

Remaja Perempuan di Garut Dilecehkan Kakak Kelas

Seorang remaja wanita di Kabupaten Garut diduga dilecehkan tiga orang kakak kelasnya. Ironisnya, korban dilecehkan menggunakan sayuran terong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu berlangsung di sebuah Kecamatan di Garut, pada tahun 2022 silam. Kejadian ini, baru terungkap usai orang tua korban bercerita kepada awak media di Bandung belum lama ini. Laporan polisi dibuat pada Jumat, 20 Desember 2024.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo menjelaskan, kejadian tersebut saat ini tengah didalami oleh pihaknya.

ADVERTISEMENT

"Benar, ada laporan yang sedang kami tangani. Laporannya diterima hari Jumat, 20 Desember 2024," kata Ari kepada wartawan di Mapolres Garut, Kamis, (9/1/2024).

Berdasarkan keterangan dari korban, saat itu dirinya yang masih berumur 10 tahun tengah menyaksikan perlombaan 17 agustusan di kampung halaman.

"Pengakuannya korban didatangi tiga orang kakak kelasnya, perempuan juga, dan diduga melakukan aksi perundungan," ucap Ari.

Dua orang kakak kelas korban saat itu membuka kaki remaja malang itu. Satu lainnya, membawa terong ungu bekas perlombaan agustusan, kemudian terong diarahkan ke bagian intim korban.

"Posisi korban menggunakan celana panjang. Proses itu dilakukan satu kali, namun cukup keras," ucap Ari Rinaldo.

Selepas kejadian tersebut, korban dilaporkan mengalami trauma, sehingga memutuskan untuk pindah ke Bandung dengan tujuan menenangkan diri.

Ari menambahkan, saat ini kejadian tersebut sedang ditindaklanjuti oleh pihaknya. Sejumlah saksi tengah diperiksa, termasuk meminta visum ke pihak RSUD dr. Slamet Garut.

Aksi Heroik Pegawai Minimarket Tasik Gagalkan Perampokan

Aksi pencurian dengan kekerasan terjadi di sebuah minimarket di samping Balekota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025). Beruntung aksi pelaku yang membawa airsoft gun itu bisa digagalkan, setelah dikejar oleh pegawai toko dan diringkus warga.

Nurfadilah (22), pegawai minimarket di Jalan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya menjelaskan aksi kejahatan itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. "Toko buka jam 07.00 WIB, si pelaku datang sekitar pukul 07.30 WIB," kata Nurfadilah.

Kedatangan pelaku yang langsung masuk ke toko, semula tak dicurigai oleh Nurfadilah. "Saya di meja kasir, teman saya Ifan lagi di atas (lantai 2) beres-beres. Toko lagi sepi," kata Nurfadilah.

Di dalam toko pelaku pura-pura mencari barang layaknya konsumen toko swalayan. "Dia kemudian menanyakan jas hujan, terus saya tunjukkan letaknya," kata pegawai perempuan itu.

Sejurus kemudian pelaku malah menghampiri Nurfadilah ke balik meja kasir. Dia mulai menunjukkan airsoft gun dan menggiring Nurfadilah ke bagian belakang toko.

Di dekat WC, pelaku menyuruh Nurfadilah jongkok dan melakban mata dan mengikat tangan Nurfadilah dengan cable ties. "Saya sempat teriak, sehingga Ifan yang ada di atas turun," kata Nurfadilah.

Namun ketika pegawai pria itu turun, langsung disambut dengan todongan pistol. Pelaku bahkan sempat meletuskan senjata itu ke arah dinding. Hal ini membuat Ifan menahan diri untuk melawan.

Ifan dan Nurfadilah selanjutnya digiring ke lantai dua, tak lupa pelaku juga mengikat Ifan. Di lantai 2, pelaku kemudian menyuruh Ifan membuka brankas uang.

Tapi Ifan berkelit dia mengaku lupa nomor kunci atau password brankas. Pelaku sempat murka, namun karena dia merasa aksinya terlalu lama pelaku akhirnya turun sambil membawa DVR CCTV atau alat penyimpanan data kamera pengintai.

Selanjutnya pelaku menuju ke meja kasir dan menguras semua uang, bahkan dia juga mengambil materai yang ada di laci kasir. Di waktu yang bersamaan, Ifan beruntung menemukan pisau cutter dan berhasil melepas ikatan lakban di tangannya. Baru saja hendak turun, pelaku naik lagi dan kembali menodongkan pistol. Dia kemudian mengikat kembali tangan Ifan dengan cable ties.

Setelah itu pelaku kabur, tapi Ifan pantang menyerah. Sekuat tenaga dia berhasil memutuskan cable ties yang mengikatnya dan mengejar pelaku. Sampai di muka toko, pelaku baru saja membalikan sepeda motornya. Ifan langsung berteriak sambil menendang sepeda motor.

Beruntung saat itu suasana di luar toko sedang ramai, sejumlah anggota Satpol PP Pemkot Tasikmalaya baru saja selesai apel. Sehingga bersama warga mereka berhasil meringkus pelaku. Kemudian menyerahkan ke polisi.

"Pelaku mengambil uang sekitar Rp 2 juta dari laci. Saya takut sekali, ini juga masih gemetaran," kata Nurfadilah, yang tetap melanjutkan kerjanya.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra membenarkan adanya kejadian tersebut. "Sudah kami amankan, kita interogasi dan pendalaman, khawatir dia beraksi di tempat lain," kata Herman.

Hasil pemeriksaan sementara pelaku diketahui bernama Wijaya Permana (32) warga Kelurahan Mancagar, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Dari tangan pelaku polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sepucuk airsoft gun jenis Glock, uang tunai Rp 2,2 juta, 79 lembar materai Rp 10 ribu, DVR CCTV dan sepeda motor jenis Vario.

"Kalau menilik cara dia beraksi seperti sudah lihai, misalnya mengambilCCTV, memakai plat nomor palsu dan lainnya. Makanya kita sedang periksa dulu," kata Herman.

Aksi Kejar-kejaran Motor di Cianjur Berujung Maut

Seorang pemuda tanpa identitas tewas dan dua orang lainnya yaitu Sultan (17) dan Gia alami luka-luka diduga kecelakaan usai terlibat kejar-kejaran dengan pemotor lain di Jalan Suroso, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (8/1/2025) malam. Diduga para pemotor tersebut hendak terlibat bentrokan lantaran ditemukan senjata tajam di lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun detikJabar, kejadian nahas tersebut terjadi sekitar pukul 22.50 WIB. Awalnya Sultan (17) bersama kedua temannya berbonceng tiga dengan menggunakan sepeda motor dari arah Jalan Hasyim Ashari menuju Jalan Suroso, Cianjur. Namun, tiba-tiba tiga pemotor mengejarnya seraya mengacungkan senjata tajam.

"Saya dari arah bawah (Jalan Hasyim Ashari), mau pulang ke Gang Harapan lewat ke Jalan Suroso. Tiba-tiba dikejar tiga motor, mereka bawa senjata tajam. Saya berboncengan dengan teman saya namanya Gia dan satu orang lagi yang baru saya kenal, kami langsung kabur," kata Sultan, Selasa (9/1/2025).

Saat di Jalan Suroso, lanjut dia, gerombolan pemotor tersebut langsung menghunuskan senjata tajam. "Saya kena di bagian kaki, teman saya Gia kena di bagian punggung, kalau yang satu lagi tidak tahu kena bacok juga atau tidak," kata dia.

Menurut dia, setelah itu sepeda motor yang dikendarai temannya itu oleng hingga menabrak pembatas jalan. "Setelah nabrak saya tidak sadar. Saya sama teman juga kondisi mabuk," ungkapnya.

Sementara itu Ujang (35), saksi mata, mengaku tidak melihat langsung detik-detik kejadian tersebut. Namun, dia melihat dua motor melintas dengan kecepatan tinggi dengan membawa senjata tajam.

"Saya hanya mendengar ada sepeda motor membentur pembatas jalan. Di saat bersamaan, dua motor melintas dengan kecepatan tinggi. Mereka boncengan dengan membawa senjata tajam. Saat melihat ke arah Toko Lili, ada yang sudah tersungkur tiga orang," kata dia.

"Seketika warga dan pemotor berkumpul mengerumuni pemotor yang jatuh. Yang dua masih hidup, yang satu tersungkur dengan tubuh di atas pagar trotoar dan kepala berlumuran darah," tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi, mengatakan kejadian tersebut membuat satu orang tewas. "Ada satu orang yang meninggal, identitasnya belum diketahui. Sudah dibawa ke kamar jenazah rumah sakit," kata dia.

Cahyadi mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait apakah terdapat unsur pidana atau murni kecelakaan tunggal dalam kejadian nahas tersebut. Namun, dia juga mengungkapkan jika di lokasi kejadian ditemukan senjata tajam.

"Kita masih periksa saksi-saksi, termasuk dua pemotor yang selamat. Informasi dari saksi mereka kejar-kejaran dua motor. Keterangannya yang mengejar itu ialah pemotor yang ditemukan meninggal di pagar trotoar. Tapi untuk memastikan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk apakah ada unsur pidana sebelum kejadian atau kematiannya karena kecelakaan saat kejar-kejaran," kata dia.

Asal-Usul Sampah di aliran Sungai Cimanuk

Tumpukan sampah terpotret menumpuk di sejumlah titik di Sungai Cimanuk. Sampah-sampah yang dibuang di tempat yang diduga ilegal ini, dikhawatirkan menjadikan Sungai Cimanuk menjadi 'tempat sampah' terpanjang di Garut.

Hal tersebut diungkap Yayasan Tangtudibuana, komunitas sosial yang bergerak di bidang lingkungan. Dalam ekspedisi yang digelar beberapa kali di sepanjang Desember 2024 dan Januari 2025, mereka menemukan banyak tumpukan sampah di Sungai Cimanuk, khususnya yang berada di kawasan perkotaan Garut.

"Dari hasil penyusuran, kami melihat banyak titik-titik sampah, yang ada di bantaran sungai. Khususnya di titik-titik jembatan," ungkap Ketua Volunteer Yayasan Tangtudibuana, Agus, kepada detikJabar, Kamis, (9/1/2024).

Tumpukan sampah di Sungai Cimanuk, terakhir kali dilihat saat Tangtudibuana, yang berkolaborasi dengan organisasi lain, melakukan penelusuran, pada Rabu, (8/1/2024) siang kemarin.

Hasilnya, kata Agus, pihaknya menemukan banyak titik tumpukan sampah di bantaran sungai. Khususnya, yang dekat dengan permukiman warga, dan beberapa kawasan industri.

"Kami berharap kepada semua pihak, khususnya kepada pemerintah dan yang lain, agar dapat memperhatikan Sungai Cimanuk. Karena ini jadi wajah dari Kabupaten Garut," ucap Agus.

Sementara Ketua Yayasan Tangtudibuana, Usep Ebit Mulyana menuturkan, berdasarkan hasil penelusurannya, setidaknya ada tiga sumber sampah yang menumpuk di bantaran Sungai Cimanuk.

Pertama, dari muara sungai anak sungai atau Sub DAS Cimanuk. Kedua, dari tempat pembuangan sampah ilegal, serta yang ketiga bersumber dari jembatan yang dilintasi Sungai Cimanuk di kawasan perkotaan.

"Kami menelusuri Sungai Cimanuk sekitar 3 kilometer di kawasan perkotaan. Ada lima muara Sungai, yaitu Cilutung, Cikamiri, Cipeujeuh, Ciwalen dan Cikendi," kata Usep.

Lima muara anak sungai ini, menyumbang sampah ke Sungai Cimanuk. Tidak terkecuali, limbah cair yang diduga dari industri kulit di kawasan Sukaregang yang dialirkan dari Sungai Ciwalen.

"Ini bukan sepele, karena faktanya di lapangan kami menemukan ikan-ikan asli dari Sungai Cimanuk pun ikut mati karena limbah tersebut," ucap Usep.

Dalam penelusurannya, Ebit juga menemukan sedikitnya lima titik tempat pembuangan sampah yang diduga ilegal, di bantaran Sungai Cimanuk. Jenis sampah yang banyak ditemukan, adalah sampah rumah tangga dan sampah industri.

Ebit berharap agar Pemkab mengambil langkah pencegahan dan pemulihan. Sebab, Sungai Cimanuk dianggapnya merupakan wajah dari Garut. Yang paling penting, adalah fungsi itu sendiri yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Jangka pendeknya, bisa melakukan pencegahan dulu. Minimal di titik-titik pembuangan sampah, dipasang CCTV untuk memantau aktivitas pembuangan sampah," ucap Ebit.

"Untuk langkah pemulihan ini, memang tidak mudah dan perlu sebuah kerja besar, yang melibatkan banyak pihak," pungkas Ebit.

229 Sapi di KBB Terjangkit PMK, 4 Diantaranya Mati

Sebanyak 229 ekor sapi yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada akhir tahun 2024 lalu bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Acep Rohimat mengatakan hewan ternak tersebut berada di daerah Kecamatan Cisarua dan Parongpong.

"Jadi kami monitoring, tercatat ada 229 ekor sapi yang bergejala PMK. Monitoring itu berdasarkan laporan adanya sapi yang mati mendadak," kata Acep saat dikonfirmasi, Kamis (9/1/2025).

Berdasarkan laporan yang masuk ke Dispernakan KBB, awalnya ada empat ekor sapi yang mati mendadak. Lalu 14 ekor sapi lain yang didiga terpapar PMK langsung dipotong

"Secara keseluruhan, yang di wilayah Parongpong sapi mati sebanyak 3 ekor dan 10 dipotong paksa. Lalu di Cisarua, 1 ekor yang mati mendadak, lalu 4 ekor dipotong paksa," ucap Acep.

Sapi-sapi yang terserang PMK itu, kata Acep, berasal dari luar daerah Jawa Barat. Kebanyakan didatangkan dari Jawa Tengah sebagai daerah penyuplai sapi menjelang Iduladha.

"Jadi di akhir tahun itu pedagang dan peternak mulai mendatangkan sapi dari Jateng. Kemudian penggemukan untuk dijual menjelang Iduladha," kata Acep.

Sebagai tindak lanjut penyebaran PMK di Bandung Barat, pihaknya sudah meminta agar peternak sapi dan domba di Bandung Barat melakukan base security atau pengamanan kandang.

"Caranya dengan memisahkan hewan sakit dengan hewan yang baru datang. Hewan lama dan yang sehat juga dipisahkan. Lalu nanti dilakukan pembersihan kandang secara rutin. Kemudian kami akan batasi lalulintas hewan ternak dari luar daerah," ujar Acep.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Prototype Angkot Pintar Siap Mengaspal di Kota Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads