Wali Kota Tasikmalaya Terpilih Viman Alfarizi menegaskan pihaknya akan mengedepankan objektivitas dalam perombakan pejabat Pemkot Tasikmalaya yang mungkin dilakukannya. Viman juga tak menampik proses transisi kepemimpinan bisa saja memantik dinamika bahkan gejolak di tubuh birokrasi.
"Pemda kan beda dengan pusat, kalau pusat menteri-menteri ini kan jabatan politis. Kalau di daerah kan jabatan karir atau ASN-ASN, saya rasa semua punya hak yang sama, kita berbicara prestasi, outcome. Saya harus merasakannya dulu. Karena kita harus objektif dan subjektif," kata Viman usai ditetapkan secara resmi sebagai Wali Kota Terpilih oleh KPU Kota Tasikmalaya melalui rapat pleno di sebuah hotel Jalan RE Martadinata Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025).
Viman tak menampik unsur subjektivitas tak bisa dihilangkan dalam membangun formasi pejabat daerah. Tapi objektivitas harus tetap jadi yang utama. Dia memastikan tak akan ugal-ugalan dalam merombak pejabat Pemkot di awal kepemimpinannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tidaklah, soal pergantian (pejabat) tergantung potensinya dan outcome-nya seperti apa, jangan sampai subjektivitas itu mendominasi. Dan itu seninya membangun SDM yang ada di birokrasi Kota Tasikmalaya," kata Viman didampingi Wakil Wali Kota Terpilih, Diky Chandra.
Secara umum dia mengaku ingin membangun suasana positif sehingga memiliki "mesin" birokrasi yang bagus untuk merealisasikan visi misi pembangunan. "Intinya saya ingin membawa atmosfer yang memang vibes positif. Kita harus objektif, kita harus menilai kapasitas, kapabilitas orang," kata Viman.
Terkait program prioritas dia mengatakan akan tetap fokus pada janji kampanye dan visi misi yang telah dia susun. Meski demikian persoalan yang dianggap penting dan mendesak, tetap akan mendapatkan prioritas.
"Kita fokus visi misi awal, di luar itu kita tangani persoalan urgent. Misalnya pembenahan rumah sakit umum agar bisa lebih baik lagi. Terkait layanan, kita akan analisa," kata Viman.
Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan mengatakan rapat pleno penetapan calon terpilih menjadi bagian tahapan untuk mengukuhkan pemenang Pilkada Kota Tasikmalaya. "Rapat pleno penetapan ini kan kita lakukan serentak se Indonesia untuk kota dan kabupaten yang memang tidak ada gugatan di MK," kata Asep.
Selanjutnya berkas hasil rapat pleno penetapan calon terpilih akan diserahkan kepada DPRD untuk menjadi dasar proses pelantikan. "Kita akan serahkan berkas ke dewan untuk dijadikan bahan rapat paripurna, untuk dijadwalkan proses pelantikan," kata Asep.
Terkait jadwal pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih, menurut Asep untuk sementara ini dijadwalkan digelar 10 Februari 2025. Meski demikian dia tak menampik bahwa muncul wacana, waktu pelantikan akan mundur.
"Kalau pelantikan regulasinya di kami masih di 10 Februari, namun apakah nanti akan ada perubahan, kami masih menunggu kepastian. Informasi atau wacana yang beredar saat ini belum bisa dijadikan acuan," kata Asep.
Baca juga: Nayla Gadis Tasikmalaya Dilaporkan Hilang |
Terlepas dari hal itu, Asep mengungkapkan salah satu poin evaluasi dari Pilwalkot Tasikmalaya 2024 adalah soal penurunan partisipasi pemilih, yang anjlok ke angka 76 persen. Padahal Pemilu sebelumnya tingkat partisipasi pemilih mencapai angka 80 persen.
"Kami akui, memang di Jawa Barat, kita rangking kedua terbesar untuk partisipasi Pilkada serentak 2024. Namun rangking kedua tersebut angka persentasinya diangka 76 persen. Sehingga, ini jauh dengan partisipasi Pemilu yang diangka 80 persen sekian lebih," papar Asep.
"Ini menjadi bahan evaluasi kita, mudah-mudahan pelaksanaan Pilkada di kemudian hari bisa lebih baik lagi," pungkas Asep.*
(iqk/iqk)