Dugaan penyerangan oleh gerombolan motor terhadap Sahrul, pemuda asal Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, ternyata hanyalah karangan belaka. Polisi menyebut pria tersebut merekayasa cerita.
"Hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan, terduga korban mengaku bahwa statemen yang dilontarkan tidak benar, atau mengarang cerita," kata Kapolsek Caringin Ipda Sugiarto, Sabtu (4/1/2025).
Menurut Sugiarto, korban dan rombongannya diketahui sedang konvoi dengan delapan motor dan 12 orang dalam kondisi mabuk. Saat melaju kencang, mereka diberhentikan oleh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia dalam kondisi mabuk, rombongan terduga korban sedang konvoi 8 motor, 12 orang. Karena kebut-kebutan diberhentikan oleh warga, namun karena ketakutan dia terjatuh lari ke jurang sehingga terluka. Sepeda motornya ditinggalkan dan diantarkan warga ke Polsek Caringin," jelasnya.
Polisi telah mengamankan motor korban yang ditinggalkan di lokasi. Sugiarto menegaskan, masih mendalami peristiwa ini, termasuk alasan korban memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta.
"Sepeda motor korban sudah diamankan. Kami akan memastikan fakta sebenarnya terkait kejadian ini," ucap Sugiarto.
Sebelumnya, Sahrul, pemuda asal Kampung Kaum Kaler, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengaku telah menjadi korban serangan brutal gerombolan motor bersenjata tajam pada Jumat (3/1/2025) malam.
Insiden ini membuatnya mengalami luka serius dan kehilangan motor miliknya. Korban, yang akrab disapa Arul, mengalami luka di dahi dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam. Selain terluka, sepeda motor Beat miliknya juga dibawa kabur para pelaku.
"Mau masak di rumah teman, ketika di jalan tiba-tiba dihadang para pelaku," kata Arul saat ditemui awak media, Sabtu (4/1/2025).
(sya/mso)