Menyingkap Rahasia Langit Berwarna Oranye Saat Senja

Menyingkap Rahasia Langit Berwarna Oranye Saat Senja

Tim detikInet - detikJabar
Minggu, 05 Jan 2025 06:30 WIB
Suasana matahari terbenam di Bukit Sunset Hill Sukabumi
Matahari Terbenam (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Bandung -

Saat Matahari tenggelam, pemandangan memukau seringkali terjadi, di mana langit berubah warna menjadi oranye. Namun, mengapa hal ini bisa terjadi?

Dilansir detikInet, sebenarnya warna langit saat Matahari tenggelam bisa bervariasi tergantung beberapa faktor. Akan tetapi umumnya berwarna oranye, merah atau pink. Warna oranye saat Matahari terbenam adalah karena kombinasi faktor seperti hamburan cahaya dan adanya partikel di atmosfer.

"Saat Matahari terbenam, Matahari lebih dekat dengan horizon, yang artinya lebih banyak cahaya Matahari harus melalui atmosfer sebelum mencapai mata kita," sebut Pedro de la Fuente, pakar cuaca di YourWeather yang dikutip detikInet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya, sinar Matahari berjalan melalui lapisan atmosfer yang lebih padat, menyebabkan cahaya menyebar ke arah yang berbeda. Nah, cahaya dalam panjang gelombang terpanjang, yaitu merah, oranye dan kuning, melalui atmosfer dengan lebih mudah.

"Hasilnya, panjang gelombang lebih pendek seperti biru dan ungu, menyebar lebih kuat, sementara panjang gelombang yang lebih panjang seperti merah dan oranye, relatif lebih utuh. Ini yang menciptakan pemandangan oranye di langit," paparnya.

ADVERTISEMENT

Adapun saat Matahari muncul di titik tertingginya di langit siang hari, cahaya mencapai kita paling langsung, melewati lebih sedikit atmosfer dalam perjalanannya, sehingga mengurangi efek hamburan. Ketika spektrumnya tetap menyatu, cahaya yang kita lihat adalah sinar Matahari berwarna putih kekuningan.

Namun saat Bumi berputar pada siang hari dan Matahari terbenam ke arah cakrawala, sinar Matahari memasuki atmosfer secara miring dan melewati lapisan udara yang lebih padat sebelum mencapai kita.

"Ketika sinar pendek di ujung spektrum ungu dan biru dibelokkan ke segala arah, sinar tersebut tidak dapat sampai ke mata kita. Sementara panjang gelombang oranye dan merah mendominasi persepsi kita tentang warna langit," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads