Kawasan Braga, yang menjadi ikon pariwisata di Kota Bandung, terus memikat wisatawan lokal maupun mancanegara. Jalan bersejarah ini tidak hanya menawarkan suasana syahdu dan bangunan bergaya klasik, tetapi juga ragam kuliner yang menggugah selera. Namun, insiden negatif baru-baru ini mencoreng citra positif kawasan tersebut.
Seorang turis asal Singapura bernama Joanna menjadi korban pelecehan saat merayakan malam tahun baru di Jalan Braga pada 31 Desember 2024. Joanna, yang sedang berjalan bersama pasangannya Darien, mendapati dirinya diikuti oleh sekelompok orang tidak dikenal yang kemudian melakukan pelecehan. Insiden ini menjadi viral setelah Joanna membagikan pengalaman buruknya di media sosial.
Aneu Yuliana (28) menyayangkan sekali kejadian ini, sebagai warga Bandung kelakuan pengunjung seperti itu mencoreng nama baik Jalan Braga. "Iya saya juga baru tahu kemarin viral, sebel banget, kok ada manusia seperti itu, udah putus urat malunya," kata Aneu, Sabtu (4/1/2025)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aneu mengungkapkan, kejadian ini harus ditanggapi serius oleh Pemerintah Kota Bandung. Aneu menilai, jika dibiarkan dan muncul kejadian baru, bisa-bisa nama Braga tercoreng di mata dunia. "Sekarang viral se-Indonesia, terus itu yang bagikan warga Singapura, sebut saja viral se-Asia, kalau dibiarkan viral bisa-bisa viral sedunia, kan kita juga yang malu," ungkap Aneu.
Senada dengan Aneu, Parida Fitri (34), wisatawan asal Garut, menilai insiden seperti ini dapat membuat wisatawan ragu mengunjungi Braga. "Sebenarnya sebelum ini, ada pengamen maksa minta uang ke wisatawan, terus ada lagi ini pelecehan, kalau gitu kan istilahnya kita juga yang malu," ujar Parida.
"Bukan cuman Braga, semua wisata di Jabar, pengunjung harus aman dari pelaku pelecehan seperti itu," sambungnya.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, memastikan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan kepolisian untuk menangkap pelaku.
"Kami serius menangani laporan ini. Saat ini, koordinasi dengan Polrestabes terus dilakukan untuk mempercepat pengungkapan pelaku," ujar Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin, menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. "Kami mohon maaf apabila para wisatawan yang sedang berlibur di Kota Bandung terganggu oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Pada prinsipnya kenyamanan para wisatawan adalah prioritas kami," ujarnya.
(wip/iqk)