Petaka Tahun Baru bagi Bocah 5 Tahun di Tasikmalaya

Round-Up

Petaka Tahun Baru bagi Bocah 5 Tahun di Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 03 Jan 2025 08:30 WIB
Ilustrasi kembang api perayaan tahun baru.
Ilustrasi kembang api. (Foto: Istimewa)
Tasikmalaya -

Momentum Tahu Baru 2025 dilalui dengan riang gembira bagi mereka yang merayakannya. Namun, seorang bocah berusia 5 tahun di Kota Tasikmalaya justru mengalami nestapa.

Alih-alih bahagia, perayaan Tahun Baru justru jadi petaka. Tangannya terluka, bahkan amputasi harus dihadapi sang bocah.

Insiden itu dialami AD bersama sang ayah, Y (30). Peristiwa pilu itu terjadi saat membakar kembang api. Bahkan satu ruas jari bocah laki-laki itu harus diamputasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun, saat malam pergantian tahun, keduanya merayakan malam pergantian tahun di Taman Kota Tasikmalaya. Keduanya larut dalam kebahagian bersama ribuan warga lain di pusat Kota Tasikmalaya.

Menjelang detik-detik pergantian tahun mereka membakar kembang api. Saat itu keduanya meluncurkan kembang api dengan posisi Y menggendong AD.

ADVERTISEMENT

Tangan keduanya kompak memegang kembang api. Sesaat setelah disulut, kembang api meluncur ke udara. Ledakan satu sampai enam, tak ada masalah. Kembang api menerabas langit dan menyebar cahaya indah.

Petaka terjadi pada luncuran ketujuh, kembang api tak melesat, namun malah meledak di tangan.

"Jadi yang meledaknya pas pegangan tangan anaknya, tangan ayahnya ada dibawa dan terkena juga," kata Dewi, saah seorang pedagang di Taman Kota Tasikmalaya.

Sontak insiden itu membuat ayah dan anak itu mengerang kesakitan. Oleh petugas keamanan yang siaga di Pos Taman Kota, keduanya langsung dibawa le RSUD dr Soekardjo.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, dr Titie Purwaningsari membenarkan pihaknya menangani kedua korban tersebut.

"Kemarin anaknya sudah menjalani operasi, alhamdulillah lancar," kata Titie, Kamis (2/1/2025).

Dia menjelaskan akibat ledakan kembang api, AD mengalami luka serius di dua jari tangannya, jari telunjuk dan jari tengah. Sehingga harus dilakukan operasi. Bahkan satu bagian ruas jari telunjuk terpaksa harus diamputasi.

"Jari telunjuk diamputasi satu ruas," kata Titie.

Sementara untuk kondisi Y, Titie menerangka mengalami luka di satu jari tangannya. "Untuk bapaknya tidak ada tindakan lebih lanjut, hanya dirapikan saja lukanya," kata Titie.

(orb/orb)


Hide Ads