Di tengah gemerlap lampu dan riuh wisatawan yang memadati Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada malam pergantian tahun 2025, ada sosok-sosok unik yang mencuri perhatian. Mereka adalah para cosplayer.
Dengan penuh semangat, mereka hadir di tengah keramaian, menghibur wisatawan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kemeriahan malam ini.
Bagi Syarif (46), salah satu cosplayer yang malam ini mengenakan kostum karakter hantu valak, menjadi cosplayer di Jalan Asia Afrika adalah pekerjaan yang tak diharapkan. Sudah sejak 2020 menghibur wisatawan yang datang berkunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya tahu dari adik nawarin jadi cosplayer kayak gini. Nah awalnya enggak pernah minta jadi cosplayer kayak gini karena takut. Tapi di coba-coba nyaman juga," tutur Syarif, Selasa (31/12/2024).
Syarif bukan satu-satunya cosplayer, bersama komunitasnya, ia menjadi 'penghuni' Asia Afrika yang setiap hari bekerja menghibur wisatawan. Di momen liburan seperti tahun baru, menjadi berkah baginya.
"Kalau pendapatan di hari libur panjang seperti sekarang tahun baru, lumayan besar lebih dari hari biasa. Tapi paling kalau di weekend seperti sabtu minggu hanya cukup buat makan aja," ungkap pria yang akrab disapa Steven ini.
Namun, menjadi cosplayer di malam tahun baru bukan tanpa tantangan. Mengenakan kostum tebal di tengah kerumunan banyak orang menjadi ujian tersendiri. Tak jarang, mereka harus beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.
Belum lagi, mereka terkadang harus menuruti aturan yang berlaku soal batas area cosplayer. Meski begitu, bagi Syarif, melihat pengunjung tersenyum ketika berfoto bersama adalah obat dari lelah yang ada.
"Dukanya sering banyak aturan jangan di sini lah atau di sana lah, tapi kalau sukanya bisa menghibur masyarakat khususnya anak-anak, lihat mereka senang ketemu kami, rasanya semua terbayar," ungkapnya.
Lebih dari sekadar hiburan, para cosplayer ini merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan. Mereka juga ingin menunjukkan bahwa Bandung, khususnya Jalan Asia Afrika, adalah tempat yang penuh kreativitas.
Karenanya, di momen tahun baru ini, Syarif dan para cosplayer lainnya menginginkan Kota Bandung bisa menjadi rumah yang nyaman bagi wisatawan. Tidak hanya itu, mereka juga berharap kepada pemimpin baru nanti untuk lebih memperhatikan seniman seperti mereka.
"Kami ingin Bandung dikenal tidak hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena budayanya yang hidup, kreatif, dan selalu menyenangkan. Terus kita, komunitas tolong disejahterakan, diperhatikan lagi," tutup Syarif penuh senyum.
(bba/dir)