Komplotan Bully Anak-anak Bunuh Teman Sekelas dan Curi Uangnya

Kabar Internasional

Komplotan Bully Anak-anak Bunuh Teman Sekelas dan Curi Uangnya

Danu Damarjati - detikJabar
Senin, 30 Des 2024 18:00 WIB
Ilustrasi kekerasan anak Bullying
Ilustrasi kekerasan anak (Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono)
China -

Tindakan kriminal dilakukan oleh sekelompok anak-anak berusia 13 tahun di China. Mereka berkomplot untuk membunuh teman sebayanya, kemudian membagi-bagi duit korban melalui transfer rekening.

Mengutip dari BBC, Senin (30/12/2024), peristiwa ini terungkap saat hakim membacakan vonis bagi dua anak yang menjadi pelaku pembunuhan.

Peristiwa terjadi di provinsi Hebei. Baik pelaku maupun korban merupakan teman sekelas di sekolahan mereka. Peristiwa pembunuhan terjadi pada Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara pembunuhannya kejam dan situasinya sangat buruk keji," kata pernyataan pengadilan.

Dua pelaku bernama belakang Zhang dan Li. Mereka berkonspirasi untuk membunuh teman mereka bernama Wang. Anak bernama Wang ini merupakan anak yang sering dirundung (di-bully) oleh teman-temannya.

ADVERTISEMENT

Pada 3 Maret, Zhang membawa Wang naik motor ke rumah kaca (greenhouse untuk budidaya tanaman). Ada pula Li dan Ma. Li menceritakan ke Ma soal recana bersama Zhang untuk membunuh Wang.

Keempat orang anak tersebut, termasuk korban, akhirnya tiba di rumah kaca. Serangan pertama dilakukan oleh Zhang dengan sekop, sedangkan Li membantu Zhang. Ma yang melihat pembunuhan itu pergi meninggalkan rumah kaca.

Zhang dan Li kemudian mengubur jasad Wang. Mereka pergi dari lokasi. Setelahnya, Zhang menggunakan ponsel milik mendiang Wang untuk mentransfer uang dari akun WeChat ke akun dirinya dan Li. Zhang juga mengambil kartu SIM dari ponsel Wang dan meminta Ma untuk menghancurkan ponsel itu.

Zhang, Li, dan Ma kemudian ditangkap polisi. Ma akhirnya menuntut polisi ke lokasi pembunuhan.

Pengadilan menyatakan Zhang adalah pelaku utama yang merencanakan kejahatan. Dia dihukum seumur hidup. Sedangkan Li dihukum 12 tahun penjara. Li dinilai berkolusi dan berpartisipasi aktif dalam tindakan kejahatan, juga berbagi uang korban dengan Zhang.

Adapun Ma tidak dipenjara. Dia diwajibkan menjalani koreksi dan pendidikan-metode yang biasa diterapkan untuk anak-anak yang melakukan tindakan kriminal.

Media sosial di China menjadi riuh. Mereka merasa hukuman untuk pelaku terlalu ringan. Hukuman 12 tahun akan berakhir saat si anak itu beranjak dewasa, warganet setempat khawatir dia kan balas dendam ke masyarakat.

Artikel ini telah tayang di detikNews

(dnu/yum)


Hide Ads