Warga Babakan Ciparay Tewas Setelah Melompat dari Tower 30 Meter

Warga Babakan Ciparay Tewas Setelah Melompat dari Tower 30 Meter

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 30 Des 2024 09:24 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi dugaan bunuh diri (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Bandung -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang warga Babakan Ciparay, Kota Bandung, berinisial SS (38) yang diduga mengalami gangguan jiwa, nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas tower seluler setinggi 30 meter. Korban dinyatakan meninggal dunia. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Babakan Ciparay, Kompol Kurniawan.

Kejadian tragis tersebut berlangsung di Jl. Soekarno Hatta Gg. Lumbung IV RT 03 RW 05, Kelurahan/Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada Senin (30/12/2024) sekitar pukul 04.20 WIB.

"Sewaktu saksi Beni Darsono sedang berjualan di Pasar Induk Caringin Blok H, ia melihat orang-orang berlari dan berteriak bahwa ada seseorang yang menaiki tower seluler dan mencoba bunuh diri. Saksi kemudian mencari tahu dan mendatangi TKP. Di lokasi kejadian, sudah banyak warga berkerumun. Warga yang berada di lokasi berusaha berkomunikasi serta membujuk korban SS agar turun dari atas tower, namun beberapa menit kemudian korban melompat," kata Kompol Kurniawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kurniawan, ketinggian tower tersebut mencapai kurang lebih 30 meter. Pada saat kejadian, pihak keamanan setempat juga mencoba membujuk korban, namun upaya tersebut tidak berhasil. Korban akhirnya menjatuhkan diri dari atas tower.

Lebih lanjut, Kurniawan menjelaskan bahwa korban diduga mengalami gangguan kejiwaan, informasi yang juga dibenarkan oleh pihak keluarga korban yang hadir di TKP. Pihak keluarga bahkan sempat ikut membujuk korban agar tidak melompat.

ADVERTISEMENT

"Orang tua korban menerangkan bahwa anaknya selama ini mengalami depresi atau gangguan kejiwaan dan sudah pernah dirawat di RSJ Cisarua sekitar bulan Oktober 2023 dan Februari 2024," jelasnya.

Kompol Kurniawan juga menambahkan bahwa aksi percobaan bunuh diri ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh korban.
"SS juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menaiki tower seluler di lokasi yang sama, namun saat itu berhasil digagalkan," ujarnya.

Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih. Pihak keluarga menyatakan tidak ingin dilakukan autopsi, sehingga jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.




(wip/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads