4 Bayi Tewas Terserang Hipotermia di Tengah Perang Gaza

Kabar Internasional

4 Bayi Tewas Terserang Hipotermia di Tengah Perang Gaza

Haris Fadhil - detikJabar
Sabtu, 28 Des 2024 00:05 WIB
A wounded Palestinian child receives treatment at a hospital, in the aftermath of an Israeli strike, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Nuseirat in the central Gaza Strip, December 20, 2024. REUTERS/Khamis Said
Tangisan Anak-anak Gaza Korban Serangan Israel. Foto: REUTERS/Khamis Said
Jakarta -

Seorang bayi baru lahir dilaporkan meninggal dunia akibat kedinginan di sebuah tenda pengungsian di Al-Mawasi, Gaza Selatan, Palestina. Insiden ini menambah jumlah bayi yang meninggal akibat hipotermia di Gaza menjadi empat orang dalam satu pekan terakhir.

Mengutip dari detikNews, Jumat (27/12/2024), CNN melaporkan, musim dingin menjadi tantangan berat bagi anak-anak Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel yang terus berlanjut. Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir Al-Bursh, menyatakan melalui platform X bahwa "Sela Mahmoud Al-Fasih membeku sampai mati karena kedinginan ekstrem di Al-Mawasi." Dalam seminggu terakhir, setidaknya empat bayi meninggal akibat hipotermia, salah satunya adalah bayi Sela.

Krisis Kesehatan Anak di Gaza

Ahmed Al-Farra, Kepala Pediatri dan Kebidanan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, mengungkapkan bahwa bayi berusia tiga hari dan bayi berusia satu bulan juga menjadi korban di Al-Mawasi. Staf di unit perawatan intensif neonatal menangani sedikitnya lima kasus hipotermia per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengurangan pemberian ASI dan keterbatasan susu formula bayi turut memperburuk risiko hipotermia. Petugas kesehatan juga menghadapi tantangan besar karena kekurangan listrik, solar, dan bahan bakar lainnya untuk mendukung pelayanan medis.

"Ini adalah salah satu hasil bencana dari perang kriminal ini," tegas Al-Farra.

ADVERTISEMENT

Situasi di Al-Mawasi

Al-Mawasi, wilayah pesisir di barat Rafah yang sebelumnya ditetapkan Israel sebagai "wilayah kemanusiaan," kini menjadi tempat pengungsian ribuan warga Palestina. Namun, wilayah ini sering menjadi target serangan, memaksa para pengungsi bertahan hidup di tenda-tenda darurat yang terbuat dari kain dan nilon.

Rekaman CNN menunjukkan tubuh kecil Sela terbungkus kain kafan putih, digendong oleh ayahnya, Mahmoud Al-Fasih. Dalam rekaman lain, sekelompok pemuda Palestina terlihat duduk dekat makam bayi tersebut.

"(Sela) meninggal karena kedinginan," ungkap ibunya, Nariman Al-Fasih, pada Rabu (25/12). "Saya menghangatkannya dan menggendongnya, tetapi kami tidak memiliki pakaian tambahan untuk melindunginya."

Dampak Serangan Israel

Israel terus melancarkan serangan ke Gaza dengan dalih membalas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di wilayah mereka. Serangan tersebut telah menghancurkan infrastruktur Gaza, memusnahkan keluarga, dan menciptakan krisis kemanusiaan berupa kelaparan, pengungsian, dan penyakit.

Menurut laporan, lebih dari 45.000 warga Palestina tewas dan 107.000 lainnya terluka akibat serangan Israel. Anak-anak menjadi kelompok yang paling terdampak, dengan lebih dari 17.600 anak tewas sejak perang dimulai. Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa satu anak di Gaza tewas setiap jam.

Artikel ini telah tayang di detikNews.




(haf/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads