Militer Israel berhasil mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman menuju wilayahnya. Peristiwa ini diiringi bunyi sirine serangan udara yang meraung-raung di sejumlah kota.
"Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel," demikian pernyataan resmi militer Israel di platform media sosial Telegram, seperti dilansir Reuters, Rabu (25/12/2024), seperti dikutip dari detikNews.
Sirene dan Intersepsi Rudal
Sirene serangan udara berbunyi di sebagian besar wilayah Israel tengah sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan jatuhnya puing-puing rudal. Militer Israel menyatakan bahwa rudal tersebut berhasil ditembak jatuh sebelum memasuki wilayah udara Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sirene mengenai peluncuran roket dan rudal diaktifkan karena kemungkinan jatuhnya pecahan peluru dari intersepsi tersebut," tambah pernyataan resmi militer Israel.
Meskipun situasi sempat memicu kekhawatiran, tidak ada korban luka yang dilaporkan. Hal ini dikonfirmasi oleh Magen David Adom (MDA), layanan medis darurat Israel.
Serangan Houthi dan Respons Israel
Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran diketahui telah berulang kali meluncurkan rudal ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina sejak perang di Gaza dimulai lebih dari setahun lalu. Sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel. Namun, serangan pada Sabtu lalu di Tel Aviv mengakibatkan 16 orang terluka.
Dalam beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan peringatan keras kepada pemberontak Houthi.
"Saya telah menginstruksikan pasukan kami untuk menghancurkan infrastruktur Houthi, karena siapa pun yang mencoba menyakiti kami akan diserang dengan kekuatan penuh," tegas Netanyahu. "Bahkan jika itu membutuhkan waktu," tambahnya.
Baca juga: Terungkapnya Makam Sinterklas |
Pada bulan Juli lalu, serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel. Serangan ini memicu balasan dari militer Israel terhadap pelabuhan Hodeidah di Yaman.
Selain menyerang Israel, Houthi secara rutin menargetkan pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden. Tindakan ini sering kali memicu respons balasan dari pasukan AS dan kadang-kadang oleh Inggris.
Artikel ini telah tayang di detikNews.
(gbr/sud)