Asep,merasakan wajahnya memanas dan gatal-gatal usai kecipratan cairan kimia yang tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (24/12/2024).
Pagi itu, pemuda 20 tahun tersebut hendak berangkat kerja dari rumahnya di daerah Cikubang, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, menuju kawasan industri Cibaligo, Kota Cimahi.
Di tengah perjalanan, motornya melibas cairan yang luber di permukaan jalan. Cipratannya mengenai wajah namun berujung matanya pedih dan wajahnya gatal-gatal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya enggak tahu itu cairan kimia, pas kena cairan itu saya kucek mata tapi malah jadi panas. Terus wajah saya gatal-gatal," kata Asep saat ditemui di lokasi kejadian.
![]() |
Ia kemudian menepi untuk membasuh wajahnya. Setelah beberapa kali terkena air bersih di salah satu SPBU di dekat lokasi kejadian, baru rasa panas dan gatal di wajahnya berangsur menghilang.
"Sekarang sudah lumayan hilang, karena tadi sudah cuci muka. Cuma di baju, ini malah jadi nempel. Bajunya jadi putih-putih. Ya tadi kaget, soalnya mata saya mendadak perih terus panas," kata Asep.
Hal itu juga dialami Rizki Muhammad Sidik (23), warga Tagog Apu, Padalarang, Bandung Barat. Petugas keamanan Pemkot Cimahi itu juga gagal bekerja karena terdampak cipratan cairan kimia.
"Sama dengan yang lainnya, soalnya kan pakai helm enggak ditutup kacanya. Pas kena muka itu malah jadi gatal-gatal terus panas matanya. Setelah dibasuh mukanya beberapa kali baru hilang," kata Rizki.
Apesnya lagi, motor matik miliknya berujung mogok. Sama seperti korban lainnya, cairan kimia itu membuat sensor kelistrikan motor menjadi berkarat.
"Mogok aja, tiba-tiba mati. Kebetulan ada bengkel, saya dorong sedikit ternyata pas dibongkar bengkel, sensornya jadi karatan. Cat body juga jadi putih-putih semua, ada yang mengelupas," kata Rizki.
(yum/yum)