Alasan Lahiran ala Nikita Willy Tak Direkomendasikan di Indonesia

Alasan Lahiran ala Nikita Willy Tak Direkomendasikan di Indonesia

Averus Kautsar - detikJabar
Jumat, 20 Des 2024 00:05 WIB
Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua
Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua. (Foto: Instagram @nikitawillyofficial94)
Jakarta -

Nikita Willy kembali jadi perhatian publik. Itu karena ia baru saja melahirkan anak keduanya belum lama ini.

Yang menarik, metode melahirkan yang dilakukan Nikita Willy tergolong tak biasa bagi orang Indonesia. Ia melakukan prosedur water birth alias persalinan normal di dalam air.

Dikutip dari detikHealth, Jumat (20/12/2024), persalinan water birth dianggap memiliki banyak manfaat untuk ibu dan bayi yang dikandung. Metode ini disebut mempercepat proses persalinan, menurunkan rasa nyeri, hingga memberikan kenyamanan pada ibu hamil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, rupanya metode persalinan ini belum direkomendasikan di Indonesia. Mengapa demikian? Simak penjelasan lengkapnya!

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG mengatakan saat ini metode persalinan water birth sudah tidak direkomendasikan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Salah satu pemicunya adalah kasus kematian janin pasca water birth di Indonesia yang sempat terjadi beberapa tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari kejadian tersebut, dr Fadli menuturkan metode water birth memang memiliki risiko tersendiri, khususnya untuk bayi yang dilahirkan.

"Waktu mau lahir keluar kepalanya, terkadang dia itu sudah menangis dan bernapas. Nah, ini bisa menyebabkan aspirasi, lalu tertelanlah air yang di luar itu, yang masuk ke paru-paru, dan akhirnya bisa menyebabkan bayinya asfiksia, kekurangan oksigen. Atau bisa mengakibatkan infeksi, hingga kematian pada janin," kata dr Fadli ketika dihubungi oleh detikcom, Rabu (18/12/2024).

dr Fadli menuturkan penggunaan air hangat pada prosedur water birth sebenarnya juga dapat mengganggu aliran darah ibu ke janin. Oleh karena itu, prosedur ini memerlukan kontrol yang sangat ketat, khususnya untuk memonitor detak jantung janin.

Risiko-risiko tersebut yang membuat water birth belum direkomendasikan. Rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia saat ini juga sudah sangat jarang memberikan pelayanan water birth.

"Untuk di Indonesia tidak dianjurkan, tidak disarankan oleh perhimpunan untuk diadakan lagi water birth, dari perhimpunan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia)," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth




(avk/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads