Infeksi Penis Pasien Akhiri Karier Dokter Gadungan Lulusan SMP

Kabar Internasional

Infeksi Penis Pasien Akhiri Karier Dokter Gadungan Lulusan SMP

Averus Kautsar - detikJabar
Minggu, 15 Des 2024 20:30 WIB
Ilustrasi dokter
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew)
Jakarta -

Seorang pria lulusan SMP benar-benar menjalani kehidupan yang tak biasa. Ia menjadi dokter gadungan dan melakukan praktik selama 20 tahun.

Namun perjalanannya sebagai dokter berakhir. Ia ditangkap polisi. Simak selengkapnya di sini!

Peristiwa ini terjadi di Samut Sakhon, Thailand. Sosok dokter gadungan itu adalah Kittikorn Songsri (36). Ia sudah 20 tahun menjalankan praktik pembesaran penis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sepandai-pandainya tupai loncat akhirnya jatuh juga, begitu juga dengan Kittikorn Songsri. Ia dilaporkan ke polisi oleh pasiennya setelah sang pasien mengalami infeksi parah.

Kittikorn Songsri sendiri ditahan setelah aksinya memberikan suntik silikon dan implan mutiara berakhir buruk. Aksi tersebut ia lakukan pada Kamis di sebuah rumah di Distrik Krathum Baen.

ADVERTISEMENT

Tersangka mengatakan kepada petugas bahwa dirinya hanya menjalani pendidikan hingga tingkat Mathayom Suksa 3 atau setara lulusan SMP.

"Ia mengaku belajar mandiri untuk melakukan implan ketika ia berusia 14 tahun," kata Komandan Divisi Perlindungan Konsumen, Mayor Jenderal Polisi Witthaya Sriprasertparb dikutip detikHealth dari Bangkok Post, belum lama ini.

Songsri melakukan promosi praktiknya melalui halaman Facebook. Salah satu pasien akhirnya melapor ke polisi setelah mengalami infeksi parah akibat suntikan silikon.

Korban mengaku, bahkan setelah menerima perawatan, ia masih merasakan sakit dan tidak bisa ereksi.

Pihak Kepolisian akhirnya melakukan kerja sama dan mengatur agar seorang petugas menyamar sebagai pelanggan. Ia menghubungi tersangka dan membuat janji di rumah milik tersangka, sampai akhirnya polisi menggrebeknya.

Tersangka selama pemeriksaan mengaku bukanlah seorang dokter dan tidak memiliki lisensi praktisi medis sama sekali. Tempat tidur dan peralatan lain yang dipasang di rumahnya gagal memenuhi standar kebersihan menurut petugas.

Songsri telah menyediakan layanan implan dan pembesaran penis selama 20 tahun. Ia memasang tarif sekitar 5 ribu baht (Rp 2,3 juta) - 20 ribu baht (Rp 9,2 juta) untuk setiap pasien. Selama sebulan, ia bisa menerima 2-3 pelanggan.

Pihak kepolisian mengingatkan suntikan silikon atau implan mutiara untuk memperbesar penis dapat meningkatkan risiko kesehatan yang berbahaya. Pasien dapat mengalami infeksi parah hingga disfungsi ereksi.

Polisi di Thailand juga mengingatkan orang-orang yang masih menjalankan bisnis tersebut dan mengancam akan melakukan penangkapan selanjutnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth

(avk/orb)


Hide Ads