DPRD Bandung Minta Warga Posting di Medsos soal 'Kacaunya' Proyek Ducting

DPRD Bandung Minta Warga Posting di Medsos soal 'Kacaunya' Proyek Ducting

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 15 Des 2024 00:05 WIB
Ilustrasi proyek ducting di Jalanan Kota Bandung
Proyek ducting di Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Semrawutnya proyek ducting utilitas Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di beberapa ruas jalan utama di Kota Bandung mendapat sorotan tajam dari pihak DPRD. Selain karena mengganggu lalu lintas, proyek itu juga telah menimbulkan korban kecelakaan.

"Pengerjaan galian kabel yang dilakukan secara sporadis pada kenyataannya memang banyak merugikan masyarakat, dari kemacetan yang sangat crowded dan terlebih sudah ada masyarakat yang menjadi korban," kata Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Andri Rusmana, Sabtu (14/12/2024).

Meski pengerjaan proyek tersebut akan dihentikan sementara selama masa libur Natal dan tahun baru, yakni mulai 15 Desember, namun Andri menegaskan yang diharapkan adalah kualitas dan waktu pengerjaan harus sesuai dengan standarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pj wali kota sudah menyampaikan timeline nya, pekerjaan tersebut akan selesai pada 15 Desember ini, namun sebetulnya yang kita harapkan adalah kualitas pekerjaan dan bagi galian yang sudah selesai, cepat diaspal lagi dengan kualitas yang baik, bukan kualitasnya malah menurun" tegasnya.

Terkait adanya korban dimana seorang pengendara yang terjatuh karena menabrak bekas galian ducting, Andri meminta pihak kontraktor untuk bertanggung jawab penuh.

ADVERTISEMENT

"Perihal adanya korban harusnya perusahaan bisa bertanggung jawab membiayai atau memungkinkan memberikan uang sebagai permintaan maaf untuk digunakan sebagai pengganti selama tidak bekerja saat istirahat di rumah," ucap Andri.

Dia juga mengharapkan peran aktif masyarakat untuk melapor atau mengunggah foto jika menemukan adanya galian yang membahayakan. Sebab menurutnya, dengan cara seperti itu, respon dari pihak terkait akan lebih cepat.

"Meminta semua masyarakat melaporkan atau memposting di media sosial apabila ada hasil galian yang membahayakan dan diharapkan Pemkot bergerak cepat menyelesaikan semua laporan agar tidak ada korban korban lainnya lagi," tutup Andri.




(bba/mso)


Hide Ads