.webp)
Dilansir detikTravel, menurut laporan South China Morning Post (10/12/2024), popularitas maraton di China terus meningkat. Pada tahun lalu, tercatat ada 622 maraton dan half-marathon yang digelar di berbagai wilayah negara itu, dengan rata-rata hampir dua kali acara setiap hari.
Salah satu lomba paling menarik perhatian adalah half-marathon yang berlangsung pada 3 Desember di Nong'an, Changchun, Provinsi Jilin. Acara ini memiliki dua kategori, yaitu half-marathon dan lari sehat sejauh 5 km.
Sang juara half-marathon tidak hanya memenangkan medali, tetapi juga seekor sapi. Sementara itu, pemenang peringkat kedua dan ketiga menerima ikan liar. Peserta yang finis di peringkat keempat hingga ke-20 diberikan angsa atau ayam jantan, dan mereka yang berada di peringkat ke-30 ke atas membawa pulang 10 kg beras atau tepung gandum.
"Memang, hadiah utama tahun ini adalah seekor sapi. Tahun lalu, kami menawarkan ikan liar sebagai hadiah utama, dengan pemenang posisi kedua menerima ayam dan bebek. Untuk membuat tahun ini lebih istimewa, sang juara memiliki pilihan untuk membawa pulang sapi atau menukarnya dengan uang tunai senilai 6.000 yuan (Rp 13 jutaan)," kata penyelenggara.
Pemilihan hadiah unik ini tak asal-asalan lho. Penyelenggara mengatakan bahwa hadiah dipilih untuk mencerminkan produk pertanian lokal, menunjukkan cita rasa daerah, sekaligus meningkatkan daya tariknya.
"Antusiasme untuk pendaftaran sangat luar biasa, dengan banyak peserta yang menyatakan minat pada hadiah unik ini," kata penyelenggara.
Bulan lalu, Maraton Lu'an di provinsi Anhui di China timur memberikan hadiah berupa angsa hidup kepada 18 pelari teratas.
Serupa dengan itu, tahun lalu pada final sepak bola 'Liga Super Desa' di Guizhou, mereka menampilkan berbagai makanan khas setempat selama upacara penghargaan, termasuk ayam, angsa, domba, babi, dan sapi.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini. (iqk/iqk)
