Jalan Lingkar Selatan yang mengarah ke Kelurahan Limusnunggal, Kota Sukabumi mengalami kerusakan parah dalam beberapa bulan terakhir. Lubang besar dan aspal yang mengelupas tak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Pantauan detikJabar, Selasa (10/12/2024) pukul 13.00 WIB, sejumlah pengendara tampak menghindari kondisi jalan berlubang di Jalan Lingkar Selatan. Jalan tersebut merupakan salah satu akses yang sering dilewati kendaraan besar seperti truk, bus dan lain sebagainya.
Selain itu, Jalan Lingkar Selatan ini juga menghubungkan beberapa kecamatan di Kota Sukabumi seperti Kecamatan Cibeureum, Baros dan Lembursitu. Setiap pengendara mobil atau sepeda motor yang melintasi jalan itu terlihat mengurangi kecepatannya dan juga mengambil sisi pinggir badan jalan untuk menghindari lubang yang berada di tengah jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi jalan yang rusak ini terlihat jelas mulai dari depan Grand Riung hingga menuju Simpang Limusnunggal, dengan banyaknya lubang-lubang besar yang menganga, membuat pengendara motor kesulitan untuk melintas dengan aman.
Firmansyah (48), salah satu pemotor mengatakan jika kondisi jalan rusak itu sudah terjadi sebulan ke belakang. Jika hujan deras, jalan tersebut membahayakan pengendara.
"Jalanannya banyak berlobang kalau hujan pengendara motor harus ekstra hati-hati, lobangnya cukup dalam," kata Firman kepada detikJabar.
Dia mengaku, sendiri sempat hilang kendali saat melintasi jalan itu dan kondisi cuaca hujan. Bahkan, ia juga sempat terjungkal hingga wajahnya terluka.
"Motor saya oleng, nerobos jalan lubang itu terus jatuh. Lumayan luka di wajah (codet) dan tangan keseleo. Apalagi kaki udah jelas kalau lecet di bagian kaki," ujarnya.
"Sudah banyak yang jatuh, saya ini mungkin yang ke lima. Tadi ada lagi, anak sekolah dan karyawan juga terjatuh," tambahnya.
Korban lainnya Fira Alfi (27) mengatakan, tak hanya kondisi jalan yang rusak, jalan itu pun minim penerangan pada malam hari. Terlebih, kata dia, jalan tersebut merupakan jalur cepat bagi kendaraan.
"Kemarin itu kejadiannya malam hari mau pulang, kondisinya gelap, karena peneranganya mati. Jatuh juga karena nggak kelihatan jalan berlubang, cuaca hujan gerimis," kata Fira.
"Kondisi jalannya kan lurus, jadi kendaraan lain juga sering jalan cepat. Saya kaget, lumayan keras juga terus jalan berlubangnya juga cukup dalam," sambungnya.
Menurut yang diketahuinya, jalan tersebut di bawah pengelolaan Provinsi Jawa Barat. Ia berharap dinas terkait segera melakukan perbaikan.
"Mengingat jalan Lingkar Selatan merupakan jalur utama yang banyak dilalui kendaraan, terutama sepeda motor. Jelas menambah risiko kecelakaan, harapannya segera diperbaiki saja khawatir ada korban jiwa," tutupnya.
(mso/mso)