Viral sebuah postingan di media sosial terkait kondisi korban bencana alam di Kampung Cipicung dan Kampung Cinyumput, Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, yang diminta untuk berpuasa. Kondisi itu disebut lantaran bantuan belum sampai ke wilayah tersebut.
Dilihat detikJabar, postingan itu diunggah oleh akun Instagram @sukabumitoday berdasarkan sumber netizen. Di dalamnya memuat dua postingan video yang menunjukkan kondisi permukiman usai dihantam bencana.
"Pasca hujan deras yang mengguyur Sukabumi pada 4 Desember 2024, akses menuju Kampung Sirnamukti, Kampung Cipicung, dan Kampung Cinyumput di Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, masih terputus," tulis postingan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban bencana di lokasi itu disebut kesulitan untuk berkomunikasi karena terputusnya jaringan internet. Bahkan warga harus mencari sinyal di kampung lain dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam.
"Hingga saat ini, bantuan belum tiba di lokasi, dan warga diminta untuk berpuasa sementara waktu karena keterbatasan pasokan makanan. Warga berharap adanya tindakan segera dari pihak terkait untuk memulihkan akses dan mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak," sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan, pihaknya sudah berusaha menyebar kebutuhan logistik bagi korban bencana alam. Adapun data kebutuhan bencana itu dilaporkan oleh aparat kecamatan kepada posko darurat.
"Kita sudah berusaha yang disebar ya beberapa wilayah. Ini kita dari kecamatan sudah dimasukkan kebutuhan-kebutuhan apa saja," kata Ade kepada detikJabar di Posko Tanggap Darurat, Pendopo Kabupaten Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).
Lebih lanjut, ketika daftar kebutuhan penyintas bencana didapat, maka logistik itu pun akan dikirimkan langsung oleh tim gabungan baik oleh BNPB, BPBD, relawan maupun TNI/Polri. Oleh sebab itu, kata dia, warga tak perlu berpuasa.
"Setelah kebutuhan itu (dilaporkan) pasti dikirim, nggak berpuasa, kita berusaha dan harus memberikan pelayanan yang terbaik," ujarnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga menghadapi tantangan dalam menyalurkan bantuan tersebut. Akses jalan yang terputus menyebabkan penyaluran bantuan dan logistik dilakukan melalui jalur lain. Jumlah yang dapat disalurkan pun diangsur sesuai kemampuan petugas di lapangan.
Baca juga: 5 Fakta Dahsyatnya Bencana Alam di Sukabumi |
"Nanti tim masih berusaha. Sebetulnya tim kan sudah disebar baik dari BNPB, BPBD semua sudah kolaborasi, terus TNI Polri sudah disebar di lapangan," ucapnya.
"Pengiriman logistik sudah jalan juga, bahan bakar sudah jalan tapi jalannya melalui jalan-jalan kecil, jadi kendalanya demikian. Logistik sudah terkirim tapi nggak bisa semua barang-barang truk-truk besar, truk kecil yang bisa melewati jalan setapak," sambungnya.
(mso/mso)